MOJOKERTO, PETISI.CO – Koramil 0815/12 Ngoro, Kodim 0815/Mojokerto berperan aktif dalam penguatan pendidikan karakter di wilayah binaan. Seperti kali ini para Babinsa melaksanakan pelatihan bidang kedisiplinan dan tanggung jawab serta kemandirian guna terwujudnya profil pelajar Pancasila yang berlangsung di SMPN 1 Ngoro, Desa Jasem, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (27/08/2022).
Tak kurang dari 640 Siswa/Siswi Kelas VIII dan Kelas IX SMPN 1 Ngoro mendapatkan pelatihan kedisiplinan dasar berupa peraturan baris berbaris (PBB) yang disampaikan para Babinsa Koramil 0815/12 Ngoro selaku pelatih.
“Tujuan pemberian materi dasar PBB ini untuk melatih fisik atau jasmani, membudayakan kedisiplinan, kekompakan dan semangat kebersamaan diantara siswa”, ungkap Bati Tuud Koramil Ngoro, Pelda Dwi Handoko selaku Koordinator Latihan.
Koordinator Latihan juga menjelaskan, akan pentingnya disiplin yang dimulai dari diri sendiri. Ia juga menuturkan, bahwa keberhasilan tak mungkin diraih tanpa didasari disiplin.
Masih lanjut Pelda Dwi Handoko, latihan kali ini, kita menyajikan materi PBB sebagai materi dasar untuk membentuk karakter disiplin siswa, yakni gerakan ditempat, perubahan arah dan gerakan berjalan.
“Para siswa kita latihkan dengan gerakan-gerakan sederhana, dimulai dari sikap sempurna, sikap istirahat, penghormatan, jalan ditempat, hadap kanan/kiri, hadap serong kanan/kiri, balik kanan, lencang kanan, lencang depan, langkah ke depan/ke belakang, langkah ke samping kanan/kiri, langkah biasa, langkah tegap, langkah perlahan dan langkah berlari”, jelasnya.
Semua gerakan tersebut, lanjutnya, membutuhkan kekompakan, keseragaman, ketegasan dan ketangkasan. “Hal inilah yang bisa membentuk karakter siswa untuk bersikap tegas, disiplin, menumbuhkan rasa kebersamaan, dan solidaritas antar teman serta dididik untuk memiliki rasa tanggung jawab dan kemandirian”, pungkasnya.
Pantauan di lapangan, siswa–siswi nampak begitu semangat dan antusias mengikuti latihan materi PBB yang dilatihkan anggota Koramil 0815/12 Ngoro. Terpantau beberapa siswa secara bergantian bertanya kepada pelatih terkait materi yang dilatihkan.
Dengan terjalinnya komunikasi dua arah, antara pelatih dan siswa, maka memudahkan para siswa dalam menyerap dan memahami materi yang dilatihkan. (ng)
