Kota Surabaya Resmi Diberlakukan E-TLE

oleh -54 Dilihat
oleh
Persiapan penekanan tombol menandai resminya E-TLE di Kota Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Kota Surabaya secara resmi memberlakukan Electronic Traffic Law Enforce (E-TLE) atau tilang elektronik. Peresmian dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Mapolda Jatim.

Wali Kota Risma mengatakan, dengan adanya E Tilang bukan hanya merupakan langkah untuk keamanan, sehingga setiap bangunan gedung dan fasilitas umum akan terpasang kamera yang saling terkoneksi antar satu dengan lainnya.

“Tahun lalu terjadi penculikan anak di sekolah sebanyak tiga kali, seluruh bangunan gedung seperti bank, kantor, kampus, sekolahan, masjid, gereja semua ada kamere yang bisa terkoneksikan dengan seluruh kamera kami,” ungkap Risma ketika berpidato di atas panggung.

Ia juga menerangkan, bahwa kamera ini bisa mendeteksi seseorang lewat pergerakan atau gerak-gerik tubuhnya, sehingga melalui ETLE ini akan bisa diketahui rute perjalanan terakhir yang ditempuh dan akan langsung dipetakan.

“Jadi kalau ada pencuri bisa langsung diketahui terakhir hilangnya dimana. Kalau dia melakukan lagi maka peta tersebut akan mengikuti, ketangkap dengan CCTV, maka akan membentuk peta dimana biasanya berjalan,” terangnya.

Risma ketika menerima cinderamata dari kepolisian Jawa Timur di acara peresmian E-TLE

Risma juga memastikan, bahwa Pemkot Surabaya telah sangat siap untuk mengaplikasikan teknologi Elektronik Tilang ini. Ia juga menjelaskan bahwa seluruh wilayah Kota Surabaya setiap 15 meternya akan terpasang kamera tersebut.

“Kelebihan kecepatannya 400 kilometer per jam bisa menangkap siapa yang mengemudikannya. Untuk kamera keamanan, kecepatan 80 kilometer per jam. Di dalam mobil bukan hanya wajah, gerak gerik juga terdeteksi, dan terkonek dengan data kependudukan seluruh Indonesia,” terang Risma.

Ia juga menuturkan, jika para ahli teknologi ini baru ada 3 saja di dunia dan salah satunya ada di Surabaya. Selain itu, ia juga mempersilahkan kepada para seluruh kepala daerah di Jawa Timur untuk menggunakan teknologi yang telah diterapkan.

“Menurut ahli itu, di dunia sudah ada 3. Jadi itu kelebihan sistem kami, monggo bapak/ibu sekalian kalau mau menggunakan sistem ini,” jelasnya.

Sistem ini merupakan buatan anak negeri yang didampingi oleh para ahli dari ITS, sehingga biaya produksi yang dikeluarkan juga murah. Meskipun begitu, terobosan sistem keamanan ini telah mendapatkan pengakuan dari para ahli.

“Ini buatan sendiri, kami tidak membeli dari mana pun dan biayanya juga murah, tapi dikerjakannya sampai jam 02.00 pagi,” pungkas Risma diakhir pidatonya.(nan)