Kunjungan Tim Nawacita ke Desa di Kecamatan Pulau Harimau

oleh -152 Dilihat
oleh
Tim Nawacita Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Kabupaten Banyuasin

BANYUASIN, PETISI.CO – Tim Nawacita Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Minggu (23/7/2017).

Joko Daryanto adik presiden, selaku Dewan Pembina diwakili oleh tim Nawacita Ruri Jumar Saef didampingi tim lainnya dan sesepuh Banyuasin Haidir, bertolak ke Desa Rawah Banda Kecamatan Pulau Rimau.

Kunujungan tersebut untuk menyerap dan mendengar langsung apa yang menjadi harapan masyarakat transmingrasi tahun 1981 ini. Petemuan dilaksanakan di kantor desa setempat.

Selain itu juga kunjungan tim Nawacita ini dalam rangka mensosialisasikan program Nawacita dari Presiden Jokowi. Juga memonitoring sejauh mana program Nawacita berjalan.

Sepetrti diketahui, program nawacita presiden membangun dari pinggiran. Untuk mencapai masyarakat yang mandiri dan Indonesia berdaulat pangan, ada program prioritas.

Cetak sawah baru 1 juta hektar di luar Pulau Jawa,  rehabilitasi jaringan irigasi desa seluas 3 juta hektar,  landlefroom 9 juta hektar / memberikan bantuan kepada petani tanaman pangan sertifikat gratis, perubahan status kawasan HPK atau lainya sepanjang untuk masyarakat hidup dan berusaha di bidang tanaman pangan padi dan palawija.

“Untuk itu perlunya setiap desa membuat badan usaha desa yang berbadan hukum seperti Bumdes atau Koperasi untuk memciptakan kemandirian ekonomi di tingkat desa,” papar Ruri Jumar Saef.

Dikatakannya, bahwa permasalahan Kecamatan  Pulau Rimau perlunya revitalisasi pembagunan infratruktur pendukung pangan seperti jalan poros, rehabilatasi saluran primer skunder dan pintu air, dikarenakan sejak tahun 1981 tidak ada pengerukan  yang mengakibatkan dangkalnya saluran dan menyebabkan banjir.

Pembagunan sarana air minum yang bisa di konsumsi selama ini warga desa pulau rimau hanya minum mengandalkan air hujan air yang ada tidak dapat di minum karena kandungan PH nya tinggi.

“Pembagunan jalan poros sangat diperlukan karena masayarakat desa tidak dapat memgeluarkan hasil panen dengan maksimal, kalaupun keluar masih merugi dikarenakan jalan rusak berat. Program Nawacita merupakan program non bisnis. Nawacita tidak dipakai untuk cari proyek. Jika ada yang meminta-minta proyek atas nama tim Nawacita, laporkan ke kami, nanti kami yang selesaikan,” tegasnya.

Tim Nawacita juga memantau potensi daerah yang tidak dimunculkan secara nasional. Jika daerah memiliki potensi bagus, pendanaanya tidak harus melalui daerah, tapi bisa mendapat dari pemerintah pusat.

Sesuai dengan intruksi Presiden tentang perlunya penguatan kelembagaan ekonomi masyrakat desa petani didorong membentuk koperasi atau badan usaha desa (Bumdes) untuk dapat sebagai salah satu pilar ekonomi masyrakat desa.
“Jadi untuk menciptakan petani yang moderen, harus mensinergikan dengan perusahaan yang ada (koperasi). Sehingga petani di daerah lain bisa juga aktif memaksimalkan produksi pangan yang ada di Banyuasin khususnya Pulau Rimau,” kata Ruri Jumar. (roni)