Kurangi Pengangguran, Ini Jurus Pemprov Jatim

oleh -99 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah menerima cenderamata usai membuka Festival SMA Double Track.

SURABAYA, PETISI.CO Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) memiliki berbagai macam jurus guna mengurangi angka pengangguran, khususnya lulusan SMA. Salah satu jurus itu, adalah program SMA Double Track.

“Program ini merupakan cara dari Pemprov Jatim untuk mencari alternatif solusi menyiapkan lulusan SMA dengan bekal keterampilan dan sertifikat untuk mencari kerja,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa usai acara Festival SMA Double Track di Jatim Expo, Minggu (29/12/2019).

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, angka lulusan SMA/MA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi (PT) di Jatim sekitar 116.772 atau 67,84 persen siswa SMA. Hal itu memicu pengangguran di Jatim. Uniknya, lulusan yang paling banyak terserap lapangan kerja justru dari SD atau sekolah dasar.

Masih dari data BPS Jatim, penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2019 masih didominasi penduduk  perpendidikan SD ke bawah dengan jumlah 9,25juta orang (44,79persen), SMP sebanyak3,78 juta orang (18,31 persen), SMA sebanyak 3,07 juta orang (14,84persen), dan SMK sebanyak 2,38 juta orang (11,54 persen).

Penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma ke Atas) ada sebanyak 2,17 juta orang (10,51 persen) mencakup 0,37 juta orang pekerja berpendidikan Diploma dan 1,80 juta pekerja berpendidikan Universitas.

Data BPS Jatim juga menunjukkan, dalam setahun terakhir, persentase penduduk bekerja yang meningkat di Jatim adalah mereka yang berpendidikan SMK (0,79 persen poin), Universitas (0,51 persen poin), Diploma (0,19 persen poin), dan SMP (0,01 persen poin). Sementara itu, penurunan persentase terjadi pada penduduk bekerja berpendidikan SD ke bawah (1,40 persen poin) dan SMA (0,10 persen poin).

Program Double Track SMA/MA yang digagas Dinas Pendidikan Jatim tersebut, terdiri 7 bidang keterampilan. Meliputi multimedia, teknik elektro, teknik listrik, tata boga, tata busana, tata kecantikan, dan teknik kendaraan ringan dengan 17 belas bidang keahlian.

“Tahun depan, pemerintah menyiapkan anggaran KUR (Kredit Usaha Rakyat) sebesar Rp190 triliun. Nah, ini bisa dimanfaatkan para siswa peserta SMA Double Track untuk modal. Apalagi bunganya hanya 6 persen,” tambah Khofifah.

Ada tiga tujuan dalam program Double Track SMA/MA. Yakni untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan peserta didik SMA yang berencana tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dalam menguasai salah satu bidang keterampilan tertentu dengan memanfaatkan kearifan lokal.

Selain itu, untuk membangun kepercayaan diri peserta didik dalam berwirausaha atau bekerja dengan bekal keterampilan yang dikuasai.

Program SMA Double Track sendiri diperuntukkan bagi sekolah kawasan pinggiran, yang mayoritas lulusannya tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Program ini sudah memasuki tahun kedua.

Salah satunya menyasar sekolah – sekolah di kawasan pinggiran seperti Kabupaten Ngawi, Magetan, Bojonegoro, Probolinggo, dan sebagainya. “SMA Double Track ini fokus di sekolah pinggiran. Kalau di kota tidak ada seperti Surabaya,” timpal Plt Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Hudiono.

Di Jatim, ada sebanyak 157 sekolah SMA/MA dari 28 Kabupaten yang mengikuti program Double Track. Jumlah siswa yang ikut dalam program tersebut sebanyak 23.052 siswa. Ke-157 sekolah tersebut merupakan pilot project yang dipilih karena 60 persen lulusannya tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang PT.

Sebagian siswanya berhasil menerapkan apa yang sudah didapatkan selama pelatihan ekstra kurikuler di sekolahnya. “Rencananya, SMA/MA Double Track ini akan kami perluas,” imbuh Hudiono. (bm)