Lato-lato Kembali Viral, Dosen UNAIR: Manusia Berperan sebagai Homo Ludens

oleh -173 Dilihat
oleh
Dosen Program Studi Ilmu Sejarah UNAIR, Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari SS MA

SURABAYA, PETISI.CO – Permainan lawas lato-lato kini tengah mencuat dan menjadi tren. Di tengah hiruk-pikuk kehadiran games online, permainan lato-lato mampu menggait perhatian anak-anak dan digemari oleh mereka akhir-akhir ini.

Dosen Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (UNAIR), Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari SS MA berpendapat bahwa manusia berperan sebagai homo ludens atau mahkluk yang suka bermain selalu memiliki permainan tren di setiap eranya. Dalam hal ini, tren permainan anak-anak maupun dewasa akan mengikuti perkembangan ekonomi dan zaman.

“Masing-masing zaman atau era selalu punya zeitgest atau yang kita sebut sebagai jiwa zaman. Kebetulan, sekarang permainan lato-lato. Siapa yang menyebabkan permainan tersebut populer, salah satunya produsen media permainan anak dan saya kira hal ini akan berulang pada waktu mendatang,” jelasnya.

Ia melanjutkan, kepopuleran permainan lato-lato sangat dipengaruhi dengan adanya media teknologi yang membuat permainan tersebut dikenal oleh banyak orang. Namun, kebertahanan sebuah permainan sangat ditentukan dengan kemunculan permainan-permainan berikutnya. Sehingga, permainan lato-lato akan bertahan hingga permainan baru lainnya muncul dan menjadi tren di era selanjutnya.

Perihal nilai-nilai dalam permainan lato-lato, ia menyampaikan bahwa nilai-nilai dalam permainan anak-anak semuanya sama yaitu mengandung nilai pleasure, interaktif, dan kompetitif.

“Apalagi lato-lato ini viral setelah pandemi. Anak-anak bisa berinteraksi sehingga permainan tersebut menjadi media interaksi bagi mereka. Di samping itu, nilai kompetitif dalam permainan tersebut juga berkaitan dengan kemampuan atau skill mereka sehingga muncul perlombaan dan sebagainya,” tutupnya.

Lato-lato adalah permainan yang terbuat dari bahan plastik polimer. Permainan tersebut terdiri dari dua bandulan pendulum yang disambungkan oleh seutas tali atau benang nilon. Lalu, di bagian tengah tali terdapat sebuah cincin yang berfungsi sebagai pegangan untuk menggerakan kedua bandulan tersebut.

Cara kerja permainan lato-lato adalah dengan membenturkan kedua bandulan tersebut sehingga menimbulkan suara konstan beruntun ‘tek-tek-tek’. Dalam hal ini, kelihaian seseorang dalam memainkan permainan tersebut dilihat ketika orang tersebut dapat mempercepat benturan kedua bandulan dalam posisi stabil. (cah)

No More Posts Available.

No more pages to load.