Menggelitik Gerakan Pemda
BONDOWOSO, PETISI.CO – Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Banom PCNU Bondowoso, berkeliling ke warung-warung dengan membawa kardus bertuliskan “Rakyat Bondowoso Bersedekah. Gerakan 1000 Kardus Amal. Dari Si Miskin Untuk Si Miskin. Melalui Program Tapai Becca”.
Tak hanya berkeliling ke warung-warung saja, dia juga berdiri di pinggir jalan, yakni di jalan raya Pelita, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bondowoso.
Aksi ‘menggelitik’ Pemerintah Daerah itu, dilakukan tunggal oleh Muchlis Adirangkul, selaku ketua Lesbumi Bondowoso, Kamis (7/1/2021).
Pantauan petisi.co, aksi yang tak biasa itu, cukup menarik perhatian banyak warga dan para pengguna jalan, karena terlihat sejumlah warga memberikan ‘sumbangan’. Namun, ada juga yang hanya berhenti untuk melihat tulisan di kotak kardus yang dibuatnya.
Ketika berhasil dikonfirmasi, Muchlis Adirangkul mengungkapkan, aksinya dilakukan sebagai bentuk kepedulian dalam membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso yang menyebut kekurangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dalam menangani masyarakat miskin.
“Hasil pengumpulan sedekah dari warga ini akan disalurkan melalui program Tapai Becca,” cetusnya.
Sumbangan ini, nantinya akan diserahkan kepada warga kurang mampu. Sehingga, masyarakat bisa langsung menikmati hasil dari sumbangan dari masyarakat warga miskin untuk si miskin.
“Tidak akan disalurkan melalui gerakan Tape Manis, karena penyaluran dari program Tape Manis itu keliru,” katanya.
Selain itu, dia menyebutkan, bantuan ‘kotak amal’ yang disebut-sebut Bondowoso Bersedekah, yang kini tengah dilakukan Pemda setempat dinilai keliru. Sebab, semua bantuan dari masyarakat harus masuk ke APBD terlebih dahulu. Dan itupun masuk kategori hibah.
“Saya kira semua sudah tahu aturan mainnya. Tak perlu kita jelaskan lagi,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, Pemerintah Daerah melalui gerakan Tanggap Peduli Masyarakat Miskin (Tape Manis) meluncurkan ‘kotak amal’ dengan bertuliskan Bondowoso Bersedekah, di setiap kantor OPD. (tif)
