Lima Kecamatan di Bondowoso Raih Anugerah Sinergitas 2022 Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan

oleh -225 Dilihat
oleh
Bupati Salwa Arifin didampingi Sekda Bondowoso, Bambang Soekwanto saat menyerahkan penghargaan kepada camat Grujugan, Hadi Sarwono

BONDOWOSO, PETISI.CO – Malam Anugerah Sinergitas Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Tahun 2022, Kabupaten Bondowoso menempatkan Kecamatan Grujugan sebagai yang terbaik disusul oleh  Wringin, Sukosari, Klabang dan Tapen.

Penganugerahan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Bondowoso, Salwa Arifin bersama jajaran Forkopimda, dan disaksikan para kepala OPD, tokoh masyarakat, pemuda, serta perwakilan dari Kepala Desa, Selasa (13/12/2022) malam, di pendopo Kabupaten.

Sebelum penganugerahan, dalam laporannya Kabag Administrasi Pemerintahan, Juni Sukarno yang menjadi ketua panitia menjelaskan, jika penilaian pemerintahan kecamatan ini dilakukan oleh tim independen dari Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember dengan lima indikator, di antaranya pelayanan public, koordinasi penyelenggaran pemerintah, pengelolaan anggaran kecamatan, inovasi kecamatan dan upaya yang dilakukan kecamatan serta keberadaan data pendukung lainnya.

“Dari lima parameter penilaian itulah, tim independen bekerja dan malam ini akan ditentukan kecamatan mana yang memiliki penilaian terbaik,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Bondowoso dalam arahannya menyampaikan beberapa fungsi strategis seorang camat, selain melaksanakan tugas yang didelegasikan  juga dituntut untuk bisa menerjemahkan gagasan, ide-ide dan pesan inovatif dari pemerintah Kabupaten, di antaranya bupati, seluruh jajaran agar bisa dipahami dan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat secara maksimal.

Camat merupakan kepanjangan tangan bupati. Sedangkan disisi yang lain dari arus bawah, camat merupakan duta dari seluruh desa yang ada diwilayahnya. Sehingga dituntut memahami aspirasi wilayahnya dan mampu menerjemahkan aspirasi dalam perencanaan pembangunan.

“Itulah peran strategis camat yang dari atas memiliki tugas menerjemahkan kebijakan dan dari bawah harus mampu membawa aspirasi daerahnya,” kata orang nomor satu di Bondowoso itu.

Dengan begitu, camat dituntut mampu memahami daerahnya dan mampu meningkatkan partisipasi public untuk turut serta dalam proses pembangunan.

“Hanya camat yang paham akan daerahnya dan mampu menerjemahkan ekspektasi masyarakat dalam kebijakan pembangunan,” sebutnya.

Selain itu, bupati mengungkapkan, bahwa dari berbagai peran strategis inilah pihaknya sebagai Top manejemen merasa perlu untuk memberi penilaian walaupun bukan sebuah perlombaan dengan melibatkan tim independen, sebagai bentuk reward bagi yang berprestasi dan punishment bagi yang melakukan pelanggaran.

“Jika sebuah lomba, maka tentu akan dipoles sedemikian rupa, tetapi karena ini bukan lomba maka penilaian penyelenggaraan pemerintahan yang kita lakukan secara independen dengan penilaian dalam peningkatan pelayanan public,” tandasnya.

Pantauan petisi.co, lima camat yang masuk peringkat, diantaranya, camat Grujugan, Hadi Sarwono, peringkat I, camat Wringin, Rifky Idham I, peringkat II,  camat Sukosari, Supilih, peringkat III, camat Klabang, Rian Hidayat, peringkat IV, dan camat Tapen, Sudiyono, peringkat V.

Di samping itu, sebagai pemandu acara penganugerahan tersebut, dari protokol Prokopim  Bondowoso, Sema. Kemudian para undangan juga dihibur dengan Thingwe Kroncong Modern. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.