Mahakarya Fajar Djunaedi Dream or No Dream

oleh -2294 Dilihat
oleh
Fajar Djunaedi asli Wong mBatu, saat pameran tunggal di Galeri Raos, dengan karya- karyanya

BATU, PETISI.CO Karya pelukis asli wong mBatu, Fajar Djunaedi yang mendunia ini patut dibanggakan. Dengan goresan kuasnya yang mempunyai ciri khas tersendiri dengan style aliran kategori realis permainan warna lebih mono krom dari gelap ke terang but full colour, di Galeri Raos, Pangsud, Kota Batu, Sabtu malam (16/9/2023).

Kendati demikian, pameran tersebut berdurasi selama dua (2) Minggu, yang berakhir pada 30 September 2023 mendatang. Tidak tanggung – tanggung, dengan memamerkan kurang lebihnya sebanyak 150 karya dengan tema “Dream or No Dream”.

Pose bersama para seniman Kota Batu, di Galeri Raos

“Sebelumnya saya mempersiapkan pameran ini selama dua tahun. Artinya, setiap hari saya bekerja mulai jam 08.00 sampai jam 16.00. sehingga hasil karya saya dapat dipamerkan untuk kali ke dua ditahun 2023 ini, sebelumnya kali pertama saya pamerkan ditahun 1996, sedangkan pameran berkelompok sering kita laksanakan,” tuturnya.

Meski demikian, sebenarnya dengan berpameran adalah tanggung jawab saya sebagai pelukis di kota Batu, saya bekerja keras ikhlas melakukan, sehingga terkumpul beberapa karya. Sehingga muncul ide – ide untuk pameran tunggal.

“Tentunya di pameran tunggal ini, untuk kali kedua karya – karya saya lebih fantastis lebih banyak karya dibanggakan ditahun sebelumnya,” ucapnya.

Dia berharap, di Batu ada kumpulan para pelukis dari Kota Batu di Pondok Seni Batu. Sehingga membentuk komunitas palulis – pelukis yaitu sering berdiskusi untuk mengadakan pameran bareng. Sehingga dengan adanya hal-hal semacam ini tentunya akan membawa dampak dan motivasi kepada teman-teman untuk pameran tunggal dan maju bersama.

“Para pelukis di Kota Batu, terus berkarya dan berkarya. Dan para pelukis Batu tidak akan pernah berhenti untuk berkarya,” pungkas Fajar Djunaedi, sembari ramah saat ditemui di Galeri Raos. (eka)