Sawung Dance Studio Kembali Gelar Festival di Taman Budaya Jatim

oleh -1869 Dilihat
oleh
Sekar (dua dari kiri) saat memberikan keterangan pers

SURABAYA, PETISI.CO – Sawung Dance Festival kembali kembali menyapa warga Surabaya. Para penggemar tari kontemporer ini akan disuguhi para penari kontemporer di Taman Budaya Jawa Timur (Jatim), 21-24 September 2023.

Direktur Sawung Dance Studio, Sekar Alit Santya Putri menyampaikan Sawung Dance Festival 2023 merupakan tahun kelima penyelenggaraan festival dengan tema “Next Choreogeaphers: Local to Global Network”. Tema ini muncul sebagai upaya untuk mengeksplorasi identitas tubuh lokal penari atau pun koreografer Indonesia untuk menjangkau internasional.

“Sudah saatnya penari dan koreografer Indonesia, khususnya di Jatim memiliki jaringan internasional yang memperkaya pengalaman tubuh dan pikir. Sehingga, mempertajam kelokalan tubuhnya sendiri,” ujarnya kepada wartawan di Taman Budaya Jatim, Sabtu (22/9/2023).

Selama empat tahun festival ini dihelat di Taman Budaya, Sekar mengakui minim penonton. Sebab, animo masyarakat untuk menonton tari kontemporer kurang. Bahkan, untuk bisa mendatangkan penonton, pihaknya terpaksa harus bergerilya sendiri.

“Masyarakat belum teredukasi betul dengan jenis tarian ini. Sehingga, sulit bagi kami mengajak masyarakat datang ke Taman Budaya untuk menonton festival. Mudah-mudahan festival tahun ini lebih banyak lagi jumlah penontonnya. Target kami 500 penonton,” tuturnya.

Meski sepi penonton, pihaknya akan terus mengenalkan festival tari kontemporer kepada masyarakat dan para generasi muda. Karena pertunjukan ini, tidak hanya menghadirkan tontonan yang bermutu, tapi juga tuntunan, pengetahuan dan edukasi.

“Ekosistem seni pertunjukan yang terus tumbuh dan berkembang perlu diberdayakan, agar bangsa ini mencintai, menghargai dan menjunjung tinggi martabat bangsa melalui seni dan budaya,” kata Sekar.

Sawung Dance Festival sendiri, terdiri dari showcase, workshop, laboratorium tari dan main performance. Main performance merupakan pertunjukan utama dan menampilkan karya World Premiere SILO by Hari Ghulur (Madura), Arco Renz (Belgia), Rosemainy (Singapura), Iskandar Loedin (Indonesia) dan Indonesian Festival. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.