Mahasiswa Kupang Sebut Ganjar Pemimpin Solutif

oleh -248 Dilihat
oleh
Mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang berebut salaman dengan Ganjar

KUPANG, PETISI.CO – Ribuan mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang antusias mengikuti kuliah kebangsaan bersama Ganjar Pranowo di kampusnya, Jumat (1/12/2023). Mereka menilai Ganjar adalah sosok yang solutif di era saat ini.

Tiba di lokasi, mahasiswa menyambut Capres 2024 nomor urut 3 itu dengan riuh tepuk tangan. Bahkan, mereka berebut salaman dan meminta berfoto selfi.

Selama kurang lebih 40 menit, mahasiswa betah duduk di kursi tanpa meninggalkan lokasi acara. Mahasiswa berbagai angkatan itu dengan seksama mengikuti pemaparan Ganjar.

Hari itu, mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu memberikan wawasan sekaligus memotivasi mahasiswa terkait bonus demografi, ekonomi hijau dan biru, serta industri kreatif.

Untuk mendukung kemajuan itu, Ganjar telah menyiapkan program satu desa satu faskes, satu nakes dan satu keluarga miskin satu sarjana. Gagasan itu mendapat respon positif dari para mahasiswa, salah satunya Anselmus Lalu Waso.

“Ganjar adalah capres paling solutif dalam memecahkan persoalan-persoalan bangsa. Pak Ganjar sangat solutif. Tadi dijelaskan berbagai persoalan dan ada solusinya,” katanya.

Ia mengambil contoh program satu keluarga miskin satu sarjana, yang mampu memberikan harapan bagi masyarakat. Terutama masyarakat Nusa Tenggara Timur.

“Di sini masih banyak anak muda yang ingin bersekolah tinggi tapi masih terkendala biaya. Jadi, program itu sangat bagus untuk di NTT,” ungkapnya.

Program itu, lanjut dia, bukan hanya bicara soal kemudahan akses pendidikan. Tetapi juga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Jadi sarjana itu penting untuk bekal kerja. Jadi itu sekaligus bisa menjadi program pengentasan kemiskinan,” tuturnya.

Ganjar Pranowo mengaku dirinya sudah tujuh kali mengagendakan untuk ke Kupang, namun batal. “Dan kali ini akhirnya bisa bertemu. Terima kasih semuanya,” ujarnya.

Menurutnya, Kupang merupakan kota yang istimewa, karena mampu menjaga toleransi dengan baik. Ini yang harus dirawat. Selain itu, kesehatan dan SDM harus ditingkatkan.

“Maka, kami ada program satu desa satu puskemas dan satu keluarga miskin satu sarjana,” tandasnya. (bm)