Maju Anggota DPD RI, Lia Ungkap Peran Dua Sosok Inspiratif Ini

oleh -245 Dilihat
oleh
Lia foto bersama para pendukungnya usai memberikan keterangan pers

SURABAYA, PETISI.CO – Lia Istifhama, putri kandung mantan Ketua DPW PPP Jawa Timur (Jatim), (alm) Maskur Hasyim secara resmi mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Anggota DPD RI asal Jatim ke Kantor KPU Jatim, Selasa (9/5/2023). Tiba di kantor KPU Jatim, Lia diterima oleh Ketua KPU Jatim Choirul Anam.

Datang ke KPU Jatim, Lia diantar puluhan pendukungnya. Selain ibu-ibu muslimat NU, ada sejumlah relawan hingga pengurus LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Korwil Jatim. Para pendukung Lia ini mendampingi Lia dengan mengenakan seragam dan membawa spanduk.

Diantar ibu dan suaminya, Lia mendaftar sebagai bacaleg DPD RI

Usai menyerarhkan berkas pendaftaran, Lia memberikan keterangan pers. Dia mengaku mendaftar sebagai bacaleg DPD RI atas arahan dari ibunda tercinta. Di mata Lia, ibunya adalah sosok yang sangat penting dalam proses pendaftaran hingga dinyatakan lolos sebagai bacaleg DPD RI oleh KPU Jatim.

“Beliau saksi betapa perjuangan menapaki proses DPD RI, bukanlah hal mudah. Dan beliaulah yang memberikan arahan tanggal 9 ini, sesuai jumlah bintang NU. Ibu saya memang sangat peduli kepada semua putra putri dan cucunya,” tuturnya.

Tak hanya restu ibunda, Doktoral UINSA tersebut juga mengaku mendapat dukungan dari seluruh keluarga besarnya. Proses politiknya tak lepas dari sosok yang menjadi panutan banyak orang, yaitu almarhum ayahandanya dan Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa yang juga Gubernur Jatim.

“Alhamdulillah, saya sudah minta restu jauh-juah hari. Beliau memang orang yang inspiratif  banget. Beliau memberikan doa. Jangankan keluarga, semua orang kalau minta doa kalau niatnya baik, pasti beliau memberikan doa yang terbaik,” tuturnya.

Dalam hidup, menurutnya, kita harus memiliki sosok yang menjadi cermin teladan kita, beliau berdua diantaranya. Ayahanda bunda Khofifah, adalah sosok yang sangat identik dengan simbol perjuangan.

“Bagaimana membangun kebaikan, itu harus diikuti kuatnya perjuangan. Karena tidak mudah menjadi sosok yang kapanpun dimanapun memikirkan bagaimana berbuat baik untuk orang lain,” tambahnya.

Ning Lia, sapaan akrabnya sengaja memilih tanggal 9 saat mendaftar ke KPU Jatim, karena tanggal 9 memiliki alasan penting. Sembilan identik dengan Nahdliyyin. Dan Sembilan jika ditambah angka 5 sesuai Pancasila, maka berjumlah 14. “Empat belas inilah, jika tidak ada perubahan, Insya Allah menjadi nomor pencalonan DPD RI saya,” tegasnya.

Aktivis perempuan tersebut tak menampik bahwa dalam dirinya mengalir ‘darah politik’ nahdliyin. Darah politiknya, tidak bisa lepas dari warisan sang ayah, almaghfurlah KH Masykur Hasyim.

“Ya bisa jadi (ada darah politik sang ayah). Karena, sesungguhnya, area pekerjaan saya itu pendidikan dan swasta. Tetapi, ghirah politik selalu muncul. Ini karena (melihat) seluruh kebijakan terutama dalam dunia politik,” jelasnya.

Ia memang, tak bisa melupakan sang ayah, yang dikenal sebagai politisi santri. Apalagi, dukungan sang ayah tak pernah surut.

“Kira-kira sebulan sebelum wafat, beliau berpesan agar saya meneruskan perjuangannya untuk umat. Alasannya sederhana, banyak jaringan pertemanan dan relawan yang tulus, ini harus bisa menjadi penopang perjuangan dalam kancah politik,” tambah keponakan Gubernur Khofifah tersebut.

Ning Lia, memang, memiliki seabrek kesibukan. Di samping sibuk dalam jejaring perempuan muda NU (Nahdlatul Ulama), ia juga aktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim sebagai wakil sekretaris.

“Saya juga menikmati bertemu para petani. Di samping bisa mendengar langsung keluhan mereka, dunia pertanian kita ini sesungguhnya bisa tertata lebih professional. Sehingga tidak selalu tergantung impor,” tegas Ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jatim ini. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.