Membangun Kesadaran Kolektif Dalam Mewujudkan Destinasi Tanggap Bencana

oleh -64 Dilihat
oleh
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief Asidiq

BATU, PETISI.CO – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tajuk “Membangun Kesadaran Kolektif dalam Rangka Mewujudkan Destinasi Tanggap Bencana” di area Oyot, Coban Talun, Kota Batu, Kamis (6/4/2023).

Acara dibuka oleh Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan, Indra Ni Tua, yang menyampaikan bahwa ketika terjadi bencana, kegiatan kepariwisataan itu menjadi ujung tombak dari penanganan darurat kebencanaan. Jadi, konsep yang dinamakan Shelter tourism seperti ini adalah pendekatan yang akan dibangun kedepannya.

“Dalam mengelola wisata di daerah rawan bencana ini, bisa dilakukan dengan mempersiapkan kesiapan bencana sekaligus memperindah atraksinya,” jelas Indra.

Shelter tourism adalah konsep pariwisata yang terbilang baru. Pemerintah melihat adanya potensi yang dapat dikembangkan di sektor pariwisata, sehingga suatu kawasan tidak hanya memperoleh manfaat ekonomi sebagai destinasi wisata, tapi juga dapat difungsikan sebagai tempat evakuasi sementara/akhir.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Batu, Zadim Effisiensi, menyampaikan bahwa pembangunan wisata di Kota Batu telah berkembang dengan kolaborasi berbagai pihak. Mulai dari tempat jujukan pariwisata, hingga berkembang menjadi pariwisata budaya. Saat ini, dengan konsep pariwisata yang bisa difungsikan menjadi wisata tanggap bencana, Zadim berharap wisata di Kota Batu terus berkembang.

“Semoga dengan FGD ini bisa memberikan bantuan pemikiran bagaimana menyelesaikan permasalahan pariwisata di Kota Batu dan perkembangannya,” ujar Zadim.

Focus Grup Diskusi ini dihadiri oleh berbagai pelaku wisata dan kreatif dengan narasumber dari penasehat senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bidang Tata Lingkungan dan Perhutanan Sosial KLHK yang memaparkan materi tentang “Pemanfaatan Perhutanan Sosial sebagai Destinasi Pariwisata”.

Setelah itu dilanjutkan pemaparan materi “Kebencanaan di Destinasi Pariwisata” oleh Direktur Kesiapsiagaan dan Evaluasi Resiko Bencana. Selanjutnya, Danesta Febianto Nugroho memaparkan materi “Kepariwisataan Secara Umum”, Agus Wiyono dengan pemaparan terkait “Pemberdayaan Masyarakat melalui Perhutanan Sosial dan Penjelasan Mengenai Shelter Tourism”. Acara lalu ditutup oleh narasumber Toni Bagus yang memaparkan tentang “Edutourism”. (eka)