Menghibur Pemohon SIM Yang Tidak Lulus

oleh -55 Dilihat
oleh
Aiptu Eko Syamsi memotivasi pemohon SIM

Aiptu Eko Syamsi Yang Ramah Dan Humoris

MALANG, PETISI.CO – Bagi Anda yang memilih melanggar aturan lalu lintas karena takut saat mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM) sebaiknya kesan tersebut ditinggalkan. Karena di Kantor Satuan Penyelenggaraan Administrasi (Satpas) SIM Polres Malang Kota, polisi melibatkan para pemohon untuk menilai langsung uji praktek berkendara. Dijamin, mengurus SIM kedepan akan terhibur dan tidak tegang.

Aiptu Eko Syamsi, petugas uji prakter roda dua Satpas SIM Polres Malang Kota yang selalu bersedia menghibur antrian pemohon. Hal itu seperti terlihat saat polisi kelahiran 1961 tersebut mengarahkan para pemohon disela-sela praktek.

Polisi yang bertugas di Satpas sejak tahun 2014 itu mengaku senang karena menghadapi pemohon SIM dengan karakter yang bermacam-macam. Apalagi, sejumlah orang memang membutuhkan SIM karena tidak ingin terus-terusan melanggar lalu lintas.

“Nah, pelibatan pemohon dalam penilaian menurutnya agar tidak ada prasangka jika polisi selalu mempersulit praktek pemohon. Baik uji praktek roda dua ataupun roda empat. Dulu orang boleh takut saat bikin SIM, sekarang tidak lagi,” ucapnya tertawa.

”Nehi-nehi Aja-aja,” katanya menghibur pemohon sembari menceritakan kisah Mahabharata.

Aiptu Eko Syamsi memberikan pengarahan kepada pemohon

Bapak dua anak tersebut terlihat senang memberi arahan, bahkan hampir semua pemohon juga tertawa saat dia melontarkan guyonannya. Kadang juga bernyanyi dan menari, para pemohon ketawa dan terhibur. Bahkan pemohon yang tidak lulus ujian teori pun senang dan memahami, demi keselamatan dan keamanan mereka paham walau tidak lulus.

Arahannya selalu, lebih baik mengulang dan tidak lulus berkali – kali atau berpuluh puluh kali, asal para pemohon, benar-benar mampu dan bisa mengendarai motor dan mematuhi setiap rambu lalu lintas.

“Ini demi keselamatan bermotor dan mengendarai motor di jalan atau di luar kota. Butuh ketrampilan dan pemahaman akan lalu lintas dan lihai dalam mengendalikan motor, demi keselamatan, dan keamanan pemohon sim,” tambahnya.

Suami Kariasih itu menceritakan, awal mulanya dirinya melakukan itu berangkat dari kejenuhan para pemohon SIM saat antri. Kejenuhan itu juga, kata Eko, yang bisa membuat para pemohon kebanyakan tidak lulus saat praktek. Dirinya kemudian mencoba melibatkan pemohon lain untuk menilai praktek pemohon SIM. Hasilnya, kata dia, hampir semua yang dia uji, lulus dengan cepat. ”Karena untuk praktek, pemohon harus tenang dan senang,” tegasnya.

Aiptu Eko Syamsi yang ramah dan humoris selalu menyapa pemohon SIM

Harapan Aiptu Eko Syamsi , agar semua pemohon SIM, selamat dan tidak melanggar, dan menjadi pengendara motor, mobil dengan baik dan patuh lalu lintas, biar tingkat kecelakaan dan korban lalu lintas menurun di Kota Malang.

Kurang 2 tahun lagi Aiptu Eko Syamsi, memasuki masa pensiun dari dinas Kepolisian Kota Malang, jelas para pemohon dan warga Malang akan kehilangan sosok yang sopan, dan santun serta jenaka ,pada saat pengurusan dan ujian praktek nantinya.,

Aiptu Eko Syamsi memiliki putra yang InsyaAllah akan mendaftar dan meneruskan pengabdiannya di kepolisian. “Semoga putra saya bisa mendaftar dan lulus pendidikan kepolisian dan bisa berdinas di Malang Anak dan menggantikan mengabdi dan bertugas melayani pemohon SIM,” harap Aiptu Eko. (*/cah)