SURABAYA, PETISI.CO – Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini pagi ini meninjau pencairan Bantuan Pangan Non Tunai di Kantor Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Dalam tinjauannya kali ini, ia mendapati ada beberapa kendala yang dinilai memperlambat tersalurnya BPNT.
“Pertama, masih banyak yang belum menerima kartu sembako atau BPNT. Kalau belum punya kartu otomatis ga bisa dapat BPNT,” ujar Risma saat diwawancarai di Pendopo Kantor Kecamatan Tambaksari, Senin (27/12/2021).
Risma mengungkapkan, kendala kedua yang ditemui yakni masyarakat masih belum mengetahui bahwa BPNT dari pemerintah ini memberikan 2 kali ekstra dalam rangka PPKM.
“Nah itu kadang yang ga terambil. Setelah itu saya cek, ternyata bisa diambil,” ujarnya.
Kendala ketiga yakni, apabila masyarakat telah menerima BPNT, mereka juga boleh mengambil bantuan yang termasuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Namun, kalau sudah mendapatkan PKH masyarakat tidak bisa mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) lantaran BST sendiri dikhususkan untuk pandemi.
“Jadi kalau dia menerima PKH, dia juga bisa menerima BPNT. Nah seringkali masyarakat cuman ngambil PKH saja, BPNT tidak,” kata Risma.
Kendala selanjutnya dari pihak bank BNI yang belum mencetak kartu maupun buku tabungan. Akan tetapi, Risma berdalih dirinya sudah ada komunikasi dengan pihak BNI pusat. Nantinya, pihak bank akan membuatkan kartu instan yang akan bisa dicairkan.
“Permasalahannya adalah masyarakat penerima manfaat harus pergi ke bank untuk mengambil kartu itu. Karena untuk sementara ini kita keluarkan dana itu, tapi dengan kartu dari bank,” paparnya.
Kendati demikian, Risma mengakui bahwa untuk birokrasi pencairan bantuan sendiri ini masih rumit. Namun, ia menyatakan telah berkoordinasi dengan bank pusat serta menyampaikan komplain.
“Saya nanti juga akan bicara dengan kepala kantor cabang, Insyaallah permintaan saya dipenuhi dan mereka janji untuk diselesaikan,” pungkas Risma. (dwd)
