Mensos Turun Langsung Pasca Dapati Kabar ODGJ Dalam Kurungan

oleh -206 Dilihat
oleh
Kementrian Sosial memberikan bantuan kepada ibu dari pemuda ODGJ berinisial M

SURABAYA, PETISI.CO – Pasca beredarnya video viral di media sosial terkait Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dikurung di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pihak Menteri Sosial (Mensos) RI langsung bergerak cepat memberikan intervensi bantuan.

Kemensos bersama dengan Sentra Soeharso di Surakarta dan UPTD Surabaya, telah membawa pemuda ODGJ berinisial M (25) tersebut dari tempat asalnya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya siang ini.

“Kami di sini merespon kasus mengenai seorang pemuda yang dikurung selama satu setengah tahun, karena menderita gangguan jiwa dan dianggap meresahkan masyarakat,” ungkap perwakilan Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mensos, Diah Rini Lesmawati saat diwawancarai, Senin (4/7/2022).

Diah mengatakan, treatment kurungan tersebut tidak sesuai dengan standar kemanusiaan dan kesehatan. Sesuai dengan instruksi dari Mensos RI, Tri Rismaharini, pihak Kemensos membawa M ke RSJ Menur Surabaya untuk mendapatkan penanganan yang layak.

“Selain itu, kami juga memberikan bantuan-bantuan yang lain supaya lebih komprehensif. Tidak hanya untuk M, tapi juga untuk keluarganya,” ujarnya.

Menurutnya, bantuan untuk keluarganya ini diberikan untuk menjamin agar nantinya ketika M dinyatakan stabil dan bisa pulang, pihak keluarga dapat menerimanya.

Bantuan tersebut yakni kebutuhan pokok sehari-hari seperti makanan dan alat-alat rumah tangga. Ia mengaku, dari Kemensos sendiri sudah melakukan pemeriksaan di DTKS, dan mengetahui bahwasanya keluarga dari M ini belum pernah mendapatkan bantuan PKH dan Program Sembako.

“Maka dari itu, kami juga akan segera memproses usulannya. Selain itu, Kementrian Sosial melalui Sentra Soeharso sudah menyiapkan bantuan kewirausahaan berupa mesin jahit dan juga perlengkapannya. Ini supaya keluarga M, terutama ibunya dapat lebih mandiri karena ayahnya sudah meninggal dunia,” kata Diah.

Ia menjelaskan, M selama ini tinggal bersama ibunya yang berusia 48 tahun dan adiknya yang baru lulus SMP di Kabupaten Madiun. Kurungan yang ditempati M sendiri terlihat tinggi seperti sangkar dan banyak jeruji dari besi.

“Sementara akan dirawat disini sampai dokter menyatakan sudah cukup stabil untuk dibawa pulang. Setelah itu kami melalui Sentra Soeharso di Surakarta akan melakukan tindak lanjut untuk pemantauannya,” pungkas Diah. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.