Meraih Derajat Muttaqin

oleh -270 Dilihat
oleh

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Marilah kita merenungkan bagaimana Allah Ta’alla menggambarkan beberapa kisah tentang perjalanan manusia meraih predikat takwa.

Allah gambarkan bagaimana positioning seorang

– muslimin lalu

– meningkat menjadi mukminin,

– selanjutnya meningkat kualitas sebagai muhsinin,

– kemudian naik lagi kualitas sebagai mukhlisin dan

– puncaknya dengan derajat muttaqin.

Muslimin.

Sebagaimana Allah tTa’alla jelaskan dalam surah Al-Hujurat Ayat 14  “Orang-orang Arab Badui itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah tunduk’, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

Mengapa orang Arab gunung yang datang ke Rasulullah memproklamirkan diri sebagai mu’min namun Allah menyatakan belum capai mukmin tapi baru sebagai muslimin ?

Karena Allah tahu persis Arab gunung datang ke Rasulullah bukan karena tertarik ajaran Islam sebagai kebenaran tetapi datang ke Madinah untuk menikmati ketenangan dan kesejahteraan Madinah.

Mukminin

Dalam ayat 15 Al Hujurat : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.”

Orang mukmin itu orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya lalu berjuang dan berkorban di jalan Allah dengan harta dan jiwanya.

Namun ketaatan dari seorang mukmin masih perlu ditingkatkan, sebab ketaatan mukminin bukan jaminan dapatkan keselamatan dunia akhirat.

Muhsinin.

Sebagaimana dalam surah Al-Qashash Ayat 77 : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Kata muhsinin adalah bentuk jamak dari kata muhsin yang terambil dari kata ahsana-ihsana. Rasulullah Shalallahu Alayhi  Wasallam. menjelaskan makna ihsan sebagai berikut:

“Engkau menyembah Allah, seakan-akan melihat-Nya dan bila itu tidak tercapai maka yakinlah bahwa Dia melihatmu” (HR Muslim)

Dengan demikian, perintah ihsan bermakna perintah melakukan segala aktivitas positif, seakan-akan Anda melihat Allah atau paling tidak selalu merasa dilihat dan diawasi oleh-Nya.

Predikat muhsinin yakni orang yang mampu menafkahkan rejekinya baik saat mampu atau sempit, sabar dan pemaaf. Seorang muhsinin tidak boleh dan tidak ada alasan dalam melakukan kebaikan.

Mukhlisin

Firman Allah dalam surah Al Bayyinah : 5  “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.

Bukan perkara mudah dan sederhana perjuangan yang ‘ikhlas’ karena Allah. Bahwa secara manusiawi banyak orang mencari kedudukan, jabatan dan harta dari perjuangan dakwah.

Muttaqin.

Perintah takwa sebagai berikut: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.”  (QS. Al Maidah: 35)

Takwa adalah ‘sami’na wa’atho’na’ yakni menjadi orang yang lebih taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Mudah-mudahan pada Ramadhan kali ini keikhlasan dan kekhusukkan kita bisa lebih murni, sehingga kita dapat meraih derajat Muttaqin. Aamiin Allahumma Aamiin…..

fimdalimunthe55@gmail.com

No More Posts Available.

No more pages to load.