BONDOWOSO, PETISI.CO – Keberadaan kaki lima pedagang buah yang menempati trotoar tepat didepan Polres Bondowoso dinilai oleh beberapa masyarakat mengotori pandangan dan telah mengambil hak pengguna jalan, apalagi tepat di jantung kota.
Terdapat sekitar kurang lebih 9 pedagang buah yang menempati trotoar berjualan di bahu jalan itu, membuat masyarakat khususnya pejalan kaki dan pengguna jalan resah.
“Jika ditata dengan baik untuk tidak berjualan di trotoar itu kan lebih baik, apalagi tepat di jantung kota di depan Polres Bondowoso lagi,” ucap pengguna jalan yang tidak mau disebutkan namanya.
Selain merugikan pengguna jalan keberadaan para pedagang buah itu membuat bagunan trotoar yang dibangun beberapa tahun lalu rusak.
“Sayang keramik trotoarnya jadi hancur, yang semestinya indah, enak dipandang sekarang sudah hancur,” katanya.
Keberadaan pedagang buah itu juga meresahkan para pengguna jalan pengendara di sekitar lokasi. Mengingat parkir dari pembeli juga tak jarang membuat jalan menyempit dan sering macet.
Didik Muriyanto, Kabid Pasar Diskoperindag Kabupaten Bondowoso saat dimintai tanggapan terkait keberadaan pedagang buah menjelaskan.
“Keterbatasan tempat untuk relokasi pedagang buah yang memaksa para pedagang buah itu berjualan di trotoar, yang memang dulu pedagang buah itu pindahan dari pasar induk,” kata Didik, Rabu 9 Agustus 2023 di kantornya.
Dirinya juga merasakan jika fungsi trotoar itu sudah disalah gunakan dan meresahkan masyarakat pejalan kaki hingga pengguna jalan lainnya.
“Nanti akan saya sampaikan ke atasan untuk dibahas bersama satpol PP dan pihak dinas terkait bagaimana solusi terbaik untuk pedagang buah itu,” pungkasnya. (eko)
