Meski Ada Medical Tourism, Pasien Surabaya Masih Banyak yang Berobat di RS Ortopedi di Luar Negeri

oleh -71 Dilihat
oleh
Dr Wong Chung Chek, Konsultan Ahli Bedah Ortopedi dan Tulang Belakang

SURABAYA, PETISI.CO – Meskipun Surabaya memiliki inovasi Medical Tourism, namun masih banyak dari pasien yang memilih berobat ke luar negeri. Seperti di RS Ortopedi di Malaysia, paling banyak pasien mengeluh pada skoliosis. Di RS Ortopedi ALTY Malaysia pada tahun 2022 terdapat 24 pasien dari Surabaya. Sementara dari seluruh Indonesia setiap harinya ada satu hingga dua pasien.

“Pasien dari Surabaya kebanyakan skoliosis, datang mulai konsultasi atau sampai operasi. Kalau Indonesia setiap hari ada sekitar 10 orang konsultasi untuk ortopedi dan satu sampai dua pasien datang untuk operasi,” ungkap Konsultan Ahli Bedah Ortopedi dan Tulang Belakang, dr Wong Chung Chek, Rabu (18/1/2023).

Wong Chung Chek mengatakan, pasien dengan keluhan skoliosis mayoritas dialami oleh orang dewasa. Tetapu, ada juga pasien yang ditangani paling muda berusia 8 tahun hingga 15 tahun.

Skoliosis sendiri kelainan pada tulang belakang, yakni bentuk punggung melengkung seperti huruf C atau S. Pasien skoliosis jika tidak segera ditangani akan lebih parah di kemudian hari. Terlebih saat usia bertambah, lengkungan skoliosis akan semakin parah hingga menimbulkan kerusakan sendi dan nyeri berkepanjangan.

Ia menegaskan, pentingnya deteksi dini skoliosis untuk mengurangi potensi penanganan operasi. Sebagian besar kasus skoliosis masih terbilang ringan, namun apabila kondisi itu dibiarkan dapat memburuk, bahkan yang terparah akan berakibat kelumpuhan.

“Kurva tulang belakang yang sangat parah dapat mengurangi jumlah ruang di dalam dada, membuat paru-paru sulit berfungsi dengan baik sehingga menimbulkan komplikasi seperti nyeri kronis, kesulitan bernapas dan berkurangnya kapasitas untuk berolahraga,” ujarnya.

Akibat kurangnya pemahaman mengenai skoliosis, dapat mengakibatkan pasien datang ke ahli bedah ortopedi saat tulang mereka sudah menunjukkan tanda-tanda lanjutan. Kondisi yang menunjukkan tulang bengkok pada 60 atau 70 derajat hanya dapat dioperasi.

“Jika terdeteksi sejak dini, di bawah 40 derajat, perawatan brace dan pemantauan rutin dapat dilakukan tanpa perlu operasi,” kata Wong Chung Chek.

Karena itu, dirinya mengimbau kepada para orang dewasa dan anak-anak perlu memiliki kesadaran diri tentang pentingnya mengidentifikasi tanda-tanda awal skoliosis. Sebab, jika tak segera ditangani akan semakin memperburuk kondisi tulang belakang.

“Skoliosis juga merupakan kondisi yang lebih mungkin menyerang wanita dibandingkan pria, belum ada penelitian yang dapat menentukan penyebabnya,” pungkasnya. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.