Mitigasi Hadapi Curah Hujan Tinggi, Pemkab Mojokerto bersama Forkopimda Gelar Apel Pasukan Antisipasi Bencana Alam

oleh -436 Dilihat
oleh
Bupati saat membacakan arahan Gubernur Jawa Timur, saat menjadi pimpinan apel gelar pasukan antisipasi bencana alam tahun 2021, Senin (25/10)

MOJOKERTO, PETISI.COBupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, mengatakan bahwa Jawa Timur akan memasuki musim penghujan dengan intensitas cukup tinggi mencapai 20-70%. Ketinggian curah diakibatkan adanya badai La Nina, sehingga dapat memicu bencana hidrometeorologi. Hal ini disampaikan bupati saat membacakan arahan Gubernur Jawa Timur, saat menjadi pimpinan apel gelar pasukan antisipasi bencana alam tahun 2021, Senin (25/10) pagi di halaman kantor Mapolres Mojokerto.

“Jawa Timur cukup sering dilanda bencana hidrometeorologi, karena berada di dua aliran sungai besar yakni Bengawan Solo dan Brantas. Jawa Timur akan masuk musim penghujan pada November, dan puncaknya diprediksi Januari-Februari 2022. Bahkan untuk musim hujan saat ini, curahnya meningkat 20-70% akibat badai La Nina. Ini bisa memicu bencana hidrometeorologi,” kata bupati.

Sepanjang tahun 2021 ini, BPBD Jawa Timur mencatat ada 258 bencana banjir, 11 di antaranya banjir bandang dan banjir rob. BPBD pun melaporkan 5 kejadian bencana angin kencang, bencana puting beliung 2 kejadian, 1 tanah longsor dan gempa bumi. Untuk itu, semua stakeholders terkait harus bersinergi dan terus melakukan navigasi.

Apel yang turut dihadiri Ketua DPRD Ayni Zuroh, Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar, Dandim 0815 Letkol Inf Beni Asman, Kajari Kabupaten Mojokerto Gaos Wicaksono, Danyonif Para Raider 503/Mayangkara Letkol Inf Roliyanto, serta OPD Pemerintah Kabupaten Mojokerto, ditutup dengan gelar simulasi tanggap bencana kebakaran.

Selanjutnya setelah simulasi bencana kebakaran, bupati menemui awak media untuk menjelaskan detail pemetaan wilayah potensial bencana alam. Bupati memastikan Pemerintah Kabupaten Mojokerto telah siap dengan personel maupun peralatan untuk penanganan.

“Kegiatan ini adalah persiapan mitigasi bencana terutama yang berulang terjadi. Kita cari penyebabnya dan tangani. Pemkab sudah siap dan siaga baik dari personel maupun peralatan. Untuk fokus pemetaan, bencana longsor banyak tercatat di wilayah Pacet dan Trawas. Kalau banjir wilayah aliran sungai, kita siap siaga khususnya Sooko, Mojoanyar dan Dawarlandong. Sedangkan untuk banjir yang sifatnya berkaitan dengan sistem irigasi, kita petakan ada di wilayah Mojosari dan Pungging,” terang bupati. (ng)

No More Posts Available.

No more pages to load.