Momen Ramadan, Gubernur Khofifah Ingatkan Keseimbangan Iman dan Amal Sholeh

oleh -138 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah sambutan di acara Silaturahmi Pengurus IKA UNAIR

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara keimanan dan amal sholeh di bulan suci Ramadhan.

“Di momen bulan Ramadan ini, momentum Allah mengajak kita melakukan banyak kesolehan sosial, kesetiakawanan sosial, solidaritas sosial,” ujarnya saat menghadiri Silaturahmi Pengurus IKA Universitas Airlangga di Cafe Kopi Bujend, Surabaya, Kamis (6/4/2023) malam.

“Bahkan momentum keimanan dan aspek sosial ini disebutkan di banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Qur’an, “Alladzina amanu wa amilusholihan.” Iman, amal sholeh. Iman, amal sholeh. Begitu terus,” tambah Khofifah.

Menurutnya, pentingnya keseimbangan dua aspek ini tercermin dari riwayat Rasulullah SAW bersama seorang sahabat. Yang mana, sahabat itu menceritakan tentang seorang yang selalu rajin dzikir, sholat, dan tadarus di masjid.

“Maka Rasulullah nanya, adakah dia punya istri dan anak. Dijawab iya. Lalu siapa yang kasih makan anak dan istrinya. Dijawab oleh sahabat, “Kakaknya, Wahai Rasulullah.” Rasulullah menjawab, “Kalau begitu yang sholeh adalah kakaknya,”” ungkapnya.

Mantan Menteri Sosial RI itu juga mengingatkan untuk tidak lupa beristighfar. Sebab, ada proses permohonan ampunan untuk bisa sampai pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, di mana Allah menjanjikan pembebasan dari api neraka.

Keseimbangan antara keimanan dan amal sholeh pada sesama, kata Khofifah, juga dipesankan oleh para Wali Songo dengan kata-kata sangat sederhana. Salah satu yang dapat dijadikan teladan adalah empat wasiat Sunan Drajat.

Antara lain wenehono teken marang wong kang wuto (berilah tongkat pada orang yang buta), wenohono pangan marang wong kang kaliren (berilah makan pada orang yang kelaparan), wenehono payung marang wong kang kaudanan (berilah payung pada orang yang kehujanan), dan wenohono sandang marang wong kang wudo (berilah pakaian pada orang yang telanjang).

“Payung dan baju di sini bisa fisik, tapi bisa berarti payung dan baju kehidupan. Bukan selalu berarti kita memayungi orang yang menggigil kehujanan, tapi bisa saja merasa demam dan menggigil karena ada sesuatu yang menakutkan. Yang takut itu, harus kita beri perlindungan,” tuturnya.

Di akhir, Khofifah mengajak semua orang untuk memanfaatkan momentum Ramadhan sebagai proses meningkatkan keimanan dan kesolehan sosial. Sebab, di bulan ini Allah sedang melipatgandakan rahmat untuk mereka yang beramal soleh.

“Jadi bagaimana kesolehan sosial itu berseiring dengan keimanan. Amal sholeh inilah yang oleh Al-Qur’an selalu diberseiringi. Maka perkuat proses keimanan kita dengan amal sholeh yang bisa kita bangun. Mudah-mudahan Allah memuliakan kita, keluarga kita, masyarakat Jawa Timur, Indonesia,” tutupnya.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah bersama pengurus IKA Unair turut membagikan sedekah kepada 50 anak yatim. Dia berharap, hal tersebut dapat menjadi salah satu proses di mana alumni Unair dapat bermanfaat di banyak lini dan menjadi game changer di tengah masyarakat. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.