MPC PP Lamongan: Pemkab Harus Ayomi Warga yang Isoman dan Distribusikan Bantuan Sosial

oleh -42 Dilihat
oleh
Andriyanto Wicaksono (masker putih).

LAMONGAN, PETISI.CO – Meningkatnya jumlah kasus covid-19 di Kabupaten Lamongan, membuat beberapa elemen masyarakat kepemudaan turut merasakan betapa susahnya perekonomian warga Lamongan saat menghadapi PPKM Darurat, terlebih bagi mereka yang sedang isolasi mandiri.

Seperti dituturkan oleh Andryanto Wicaksono pada Rabu (14/7/21), kKtua MPC Pemuda Pancasila Lamongan yang berani bersuara, setelah mendapati tentang beberapa keluhan warga bagaimana sektor perekonomian mereka runtuh ketika harus patuh dengan PPKM Darurat, terlebih bantuan dari pemerintah juga tak kunjung datang.

“Sebenarnya kami mendukung sikap pemerintah tentang PPKM Darurat yang diterapkan sejak 10 hari terakhir ini, akan tetapi, pemerintah juga harus memikirkan bagaimana gejolak atau dinamika ekonomi warga,” ungkap Andri sapaan akrabnya.

Mereka jelas jelas setiap hari harus berjuang bertahan hidup memenuhi segala kebutuhan rumah tangga, apalagi bagi mereka yang divonis positif Covid-19 dan tidak bisa melakukan perawatan di Rumah Sakit karena tidak kebagian ruang perawatan.

“Otomatis isolasi mandiri dirumah solusi terakhir, karena di Lamongan belum ada RS Darurat atau Lapangan untuk menampung mereka,” beber Andri lagi.

Nah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka ini, seyogyanya pemerintah ini hadir ke tengah tengah mereka sebagai wujud kepedulian pemerintah untuk mengayomi warganya. Jangan sampai mereka mengeluh sudah diisolasi sebagai bentuk ketaatan terhadap aturan, tetapi hajat hidup mereka terkesan diabaikan.

“Seperti keluhan yang disampaikan beberapa warga, ke kita ada warga lingkungan Groyok Kel. Sukorejo Kec. Lamongan yang harus isoman, setelah diedukasi petugas mereka patuh dengan petugas, tapi bantuan sosial bagi yang isoman ini mana, karena mereka tidak mendapatkan bantuan minimal sembako,” tegasnya dengan nada heran.

Jangan sampai warga yang isoman ini nekat keluar aktifitas hanya untuk mendapatkan makan, tapi mereka menjadi buah bibir tetangga lingkungan, dan ini tidak tertutup kemungkinan terjadi merata dihampir tiap desa atau kelurahan di Kab. Lamongan.

“Maka kami hanya ingin mengetuk hati nurani pemerintah, jangan sampai abai dengan tragedi kemanusiaan ini, karena mereka adalah tanggung jawab negara. Selain itu, kami juga menekankan untuk bantalan sosial bagi pelaku usaha kecil menengah juga harus segera digelontorkan, seperti yang disampaikan oleh ketua MPW kami Abah LaNyala Mataliti,” tambah Andriyanto.

Kita ketahui, bagaimana pergerakan ekonomi di Lamongan pada saat malam hari juga begitu besar, dengan adanga PPKM ini otomatis omzet mereka juga berdampak drastis.

Harusnya mereka juga layak untuk segera mendapatkan stimulus program bantuan, sebagai bantalan sosial. Saya rasa Pemkab Lamongan mampu untuk menggelontorkan bantuan dengan bersumber dari APBD kita yang hampir 3 triliun itu.

Selain itu, kesiapan Pemkab juga harus diuji dengan penaggulangan varian covid yang baru ini, yang begitu cepat menular hingga membludaknya warga yang terpapar covid, imbasnya jelas terbatasnya ruangan perawatan bagi pasien Covid.

Tentu pemkab harus tanggap dan peka, dengan cepat mendirikan RS Darurat atau Lapangan disertai segera merekrut relawan kesehatan untuk memenuhi tugas perawatan bagi pasien Covid.

“Begitu juga dengan antrian di kamar pemulasaran jenazag RS Soegiri, yang hampir tiap hari harus melakukan pemulasaran 20 jenazah hingga terjadi antrian, ini juga harus segera diurai,” pungkasnya. (ak)

No More Posts Available.

No more pages to load.