Niat Baik Kornas TRC PA Ini Justru Dapat Perlakuan Kasar

oleh -42 Dilihat
oleh
Aktifis Anak dan Perempuan, Naumi Lania.

JAKARTA, PETISI.CO – Perlindungan terhadap kaum perempuan di negeri ini rupanya memang masih menyedihkan. Buktinya, banyak permasalahan yang muncul terhadap diskriminasi perempuan, penyelesaiannya masih setengah hati.

Baru-baru ini, kejadian serupa dialami aktifis Anak dan Perempuan, Naumi Lania.

Menurut Naumi sapaan akrab Naumi Lania, kepada wartawan,  dia mendapatkan perlakuan tak senonoh dari dalam rumah istri temannya yang diduga salah satu petinggi Polisi yang beralamat di Jakarta.

Menurutnya, sebelumnya ia mendapat telepon dari salah seorang istri pejabat Polisi, sayangnya, setelah mendatangi rumah oknum istri petinggi polri tersebut, malah  dirinya mendapatkan perlakuan tak terpuji dari seorang laki laki yang berbodi tegak mengusirnya dari dalam rumah.

“Awalnya saya disuruh duduk di garasi, gak lama kemudian pembantu rumah datang dan menyuruh saya masuk hingga sampai dapur, saat itu saya memang tak berpuasa karena saya datang bulan,” ujar Naumi, Selasa (20/06/2017).

Selanjutnya menurut Naumi, karena dirinya merasa haus ia bertanya apa boleh minta kopi, lalu kopi pun dibuatkan.

“Kopi pun saya taruh di lantai karena di dapur saya duduk di lantai. Sambil menahan lapar, saya duduk santai sambil menikmati kopi dan tak ada siapa siapa karena mereka semua di lantai atas saya di pojok dapur,” tutur Kordinator Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak (Kornas TRC PA) ini.

Lanjut Naumi, tak lama kemudian turun seseorang yang mengaku bernama Kiki dan langsung menghardiknya. “Sambil menghardik saya, ia juga berkata siapa kamu, dari mana kamu, keluar….keluar…..keluar sambil mendorong dan menarik baju saya,” tutur Naumi, menirukan ucapan Kiki.

Menurutnya, sebelumnya, di pagi harinya ia mengaku mendapatkan telepon dari orang yang ia kenal sebagai isteri yang diduga petinggi polri dan minta di antar ke komnas HAM.

“Namun yang terjadi justru saya mendapatkan perlakuan tak terpuji dari orang yang mengaku bernama Kiki,” keluh Naumi dengan nada kecewa.

Tak hanya itu, ia juga mengaku sempat ditarik dan di dorong keluar dari rumah. “Saya hanya diperkenankan untuk menunggu di teras rumah dan tak diijinkan masuk,” jelas Naumi.

Ditambahkan Naumi, tak lama kemudian, teman yang meminta bantuan dirinya menghubunginya melalui WhatsApp (WA). “Tiba-tiba teman saya yang saya tunggu itu, WA (WhatsApp) saya dan bilang masih ada di Semarang, saat itu saya tambah bingung, awalnya minta antar kok tiba-tiba bilang masih ada di Semarang,” ujarnya.(kip/sin)