Operasi Ketupat Tinombala Turunkan Laka Lantas di Sulteng

oleh -57 Dilihat
oleh
Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf. Agus Sasmita, menyalami personel usai apel konsolidasi tanda berakhirnya Operasi Ketupat Tinombala 2019, didamping Irwasda Polda Sulteng

PALU, PETISI.CO – Operasi Ketupat Tinombala 2019 yang dilakukan jajaran Polda Sulteng bersama pihak terkait selama 13 hari mulai (29/5/2019) sampai dengan (10/6/2019) dapat menurunkan angka kecelakaan berlalu lintas (Lakalantas) di wilayah Sulawesi Tengah.

“Hasil evaluasi pelaksanaan Operasi Ketupat Tinombala 2019, dapat disimpulkan menurunkan kasus laka lantas dibanding dengan tahun 2018 lalu,” kata Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf. Agus Sasmita, membaca sambutan Kapolda Sulteng saat memimpin apel konsolidasi tanda berakhirnya Operasi Ketupat Tinombala 2019, didamping Irwasda Polda Sulteng, di halaman Mapolda Sulteng, Kamis (13/6/2019).

Dari data yang tercatat, kata Danrem 132/Tadulako ini, kasus laka lantas terjadi sebanyak 40 kasus, korban meninggal dunia 11 orang, luka berat 23 orang, luka ringan 34 orang, sementara tahun 2018 yang terjadi sebanyak 72 kasus, terjadi penurunan sebanyak 32 kasus atau turun 44,44 persen.

Dalam operasi ini telah melibatkan sebanyak 1.345 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemda, serta stakeholders terkait dan elemen masyarakat, katanya.

Operasi ini telah mendirikan pos pengamanan sebanyak 59 lokasi dan pos pelayanan sebanyak 25 lokasi, untuk membantu kelancaran serta keselamatan arus mudik dan arus balik di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.

Selain itu, Operasi Ketupat Tinombala menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan di seluruh provinsi Sulawesi Tengah, yang secara umum stabilitas harga pangan dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan.

Hal itu dapat diwujudkan berkat kerjasama dari semua instansi terkait, sehingga upaya penimbunan oleh kelompok kartel  atau mafia pangan, maupun perilaku negatif lainnya yang mencoba menaikkan harga diatas harga yang ditetapkan, dapat diantisipasi dengan baik.

Selain itu, potensi bencana alam, gangguan kamtibmas, seperti curat, curas, curanmor, pencurian rumah kosong, dan begal, selama Operasi Ketupat Tinombala 2019, berlangsung sudah langkah-langkah    preemtif maupun preventif yang diperlukan sehingga bisa menekan potensi yang ada.

“Mengantisipasi potensi aksi terorisme dengan meningkatkan kegiatan deteksi intelijen, pengamanan tempat ibadah, pusat keramaian, Mako Polri, objek vital serta aspek keselamatan personel pengamanan,” katanya.

“Terkait tentang persiapan pengamanan sidang perselisihan  hasil pemilihan  umum, yang sidangnya akan dimulai pada tanggal 14 Juni 2019, saya berharap kepada kita semua tetap solid dan bersinergi agar kamtibmas Sulawesi Tengah tetap aman dan kondusif,” tegasnya.

Hadir pelaksaan  Apel para Pejabat Utama Polda Sulteng, Muspida dan Pimpinan stakeholders terkait serta seluruh personil yang terlibat.(slo)