SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bersama Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Pangkogabwilhan II) Marsdya TNI, Imran Baidirus lakukan sidak masker bagi pedagang dan pembeli di Pasar Keputran Surabaya.
Dalam sidak tersebut hadir juga Danrem Tipe A 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo, dan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Johnny Eddizon Isir.
Saat melakukan sidaknya, Risma selalu mewanti-wanti kepada seluruh orang yang berada di pasar tersebut agar tetap mengenakan masker untuk mencegah terpapar Covid-19.
“Maskernya dipakai, jangan diturunkan. Yang sakit sudah ribuan jangan ditambah lagi. Nanti kalau sakit diisolasi 14 hari. Tidak enak memang (pakai masker), tapi kalau nanti sakit lebih tidak enak lagi,” kata Wali Kota Risma di lokasi, Selasa (14/7/2020).
Dalam kegiatan itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya juga dilakukan rapid test massal kepada pedagang sekaligus karyawan di area pasar yang berada di Jalan Keputran tersebut.
Menurut penjelasan Risma, upaya ini dilakukan untuk mencegah adanya warga yang terpapar Virus Corona. “Kita rapid test semua, sebetulnya ini sudah ketiga kali di sini. Cuma sekarang saya pilih siapa yang ikut di-rapid. Jadi ini pengaruh dampaknya bisa ke kampung-kampung, karena itu kita lakukan (rapid test) ini supaya kampungnya juga aman,” ucapnya.
Jika ada warga yang hasil rapidnya reaktif akan langsung dibawa ke salah satu hotel untuk di isolasi, sembari menjalani test swab.
Menurutnya, kawasan pasar menjadi salah satu tempat pertemuan masyarakat dalam jumlah yang massive. Sehingga penerapan protokol kesehatan menjadi fokus Risma.
“Jadi karena itu kenapa kemarin Kepala BNPB menyampaikan bahwa Surabaya (kasus Covid-19) sudah turun, tapi harus dijaga supaya tidak ada pimpong. Karena itu kenapa kita turun di sini, bahwa pertemuannya itu bukan hanya jumlah orang tapi juga berbagai wilayah,” jelasnya.
Sementara itu, Menurut Pangkogabwilhan II, Marsdya TNI Imran Baidirus penerapan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan menjadi kunci untuk mengendalikan kasus Covid-19.
“Kalau ini ditegakan, pasti saya yakin bahwa efektivitas dari penegakan disiplin ini akan sangat baik implementasinya di lapangan,” kata Marsdya TNI Imran Baidirus.
“Di Pasar Keputran kan kita tahu sendiri kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat. Sehingga ini (pasar) memang kebutuhan sehari-hari, pasti ada kerumunan orang di sini. Nah, ini yang kita antisipasi mereka jangan sampai lengah,” lanjutnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Johnny Eddizon Isir menyatakan kesiapannya mendukung Pemkot Surabaya dan TNI dalam upaya mempercepat proses pengendalian Covid-19.
“Apalagi dari preferensi (kecenderungan) sebelumnya, pernah dilakukan rapid disini dan ada yang kemudian positif,” kata Kombes Pol Isir.
Ia juga menyatakan angka kasus Covid-19 di Surabaya sendiri sudah mulai menunjukkan penurunan dan sudah bisa terkendali. Meski begitu, Kombes Pol Isir menegaskan jika langkah preventif tetap harus ditegakkan. Selain itu pula upaya pengendalian ini juga perlu diimbangi dengan meningkatkan kesembuhan.
“Pasar Keputran ini sebagai salah satu pasar rujukan juga dari pedagang luar kota yang datang ke sini (Surabaya). Nah, ini yang perlu kita lakukan monitor dan kontrol. Jadi ini salah satu bentuk kita untuk membangkitkan lagi kesadaran (masyarakat) bagian dari pada memonitor,” tegas dia.
Senada dengan Kapolrestabes Surabaya, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo juga menyatakan siap sepenuhnya membantu dan mendukung Pemkot Surabaya dalam penanganan Covid-19. Apalagi, hingga saat ini belum ada vaksin dari virus tersebut.
“Kita tahu sendiri Covid-19 sampai sekarang belum ada obatnya (vaksin). Nah, obatnya ya kita sendiri. Obatnya hanya disiplin pakai masker, rajin cuci tangan, disiplin jaga jarak. Hal-hal yang sangat rentan seperti di keramaian-keramaian ini dibutuhkan kesadaran masyarakat,” kata Danrem.
Di samping itu pula, Danrem menyebut, pembentukan Pasar Tangguh juga harus terus dioptimalkan. Tujuannya tidak lain, untuk mengajak masyarakat bersama-sama memutus pandemi Covid-19 ini. Melalui Pasar Tangguh, diharapkan timbul kesadaran masyarakat agar saling mengingatkan satu sama lain disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Jaraknya diatur, pakai masker, kalau perlu pakai pelindung diri menggunakan face shield. Itu salah satu dasar-dasar Pasar Tangguh, dia mempertahankan dirinya sendiri dulu perorangannya, baru yang lain saling mengingatkan,” pungkasnya. (nan)