Optimalkan Penanganan PMK, Kodim Mojokerto Gandeng Distan-DKPP Latihkan Aplikasi iSHIKNAS

oleh -173 Dilihat
oleh
Latihkan aplikasi iSHIKNAS

MOJOKERTO, PETISI.COUntuk mengoptimalkan penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak diwilayah Mojokerto Raya, Kodim 0815/Mojokerto bersama Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mojokerto dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS).

Gelaran kegiatan dalam rangka optimalisasi penanganan PMK ini, berlangsung di Ruang Data Makodim 0815/Mojokerto, Jalan Majapahit Nomor 01 Kota Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (23/07/2022) dengan menghadirkan pemateri dari Distan Kabupaten Mojokerto, drh. Anggraita Putra, dan drh. Desi Ratnasari dari DKPP Kota Mojokerto. Sementara peserta sosialisasi dan pelatihan terdiri dari Perwakilan Denkesyah 05.04.02 Mojokerto sejumlah 5 personel dan Perwakilan Babinsa Koramil Jajaran Kodim 0815/Mojokerto sebanyak 60 personel.

Saat membuka kegiatan, Dandim 0815/Mojokerto Letkol Inf Beni Asman, S.Sos., M.H., yang diwakili Perwira Seksi Operasi (Pasi Ops) Kodim 0815/Mojokerto Lettu Inf Akhmad Rifa’i, mengatakan, kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) ini diselenggarakan dalam rangka Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak di wilayah Kabupatem dan Kota Mojokerto.

Maksud dan tujuan dilaksanakanya kegiatan ini, lanjutnya, untuk memberikan pengetahuan dan bekal kepada para personel Babinsa agar paham dan bisa secara mandiri melakukan tindakan penanganan PMK dan mengoperasionalkan aplikasi iSIKHNAS secara optimal.

Pada kesempatan ini, Pasi Ops mengajak para Babinsa untuk menyimak, memahami materi yang disampaikan narasumber. “Ikuti dan laksanakan dengan penuh semangat agar ilmu yang dipelajari dapat berguna bagi kita semua dan bagi masyarakat,” ajaknya.

Berikutnya, penyampaian materi sosialisasi dan pelatihan Aplikasi iSIKHNAS oleh drh. Angraita Putra, dari Distan Kabupaten Mojokerto.Dijelaskannya, iSIKHNAS merupakan salah satu sistem pengumpulan informasi elektronik kesehatan hewan di lapangan, yang paling canggih dan menyeluruh di dunia. iSIKHNAS dibangun di atas prinsip kuat yang menempatkan pada pusat sistem orang-orang yang hidup dan bekerja di tengah masyarakat perdesaan, sembari tetap menyediakan solusi analisis data yang disesuaikan bagi semua pengguna dan para pemangku kepentingan.

Lebih jauh dibeberkannya, kegunaan dari iSIKHNAS adalah data yang dikumpulkan dari laporan penyakit rutin maupun prioritas di lapangan, kiriman ke laboratorium dan hasil ujinya, data pemotongan maupun produksi, serta investigasi penyakit prioritas, dapat diakses secara waktu nyata (real-time) begitu data tersebut tersedia untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan yang lebih mantap dan didasarkan pada bukti, guna mengelola sumber daya dan mengendalikan penyakit.

Cara kerja dari iSIKHNAS, lanjutnya adalah data dari lapangan direkam melalui SMS, Pesan Instan (Instant Messaging), spreadsheet, atau pengiriman data secara online. Data segera tersedia bagi pengguna data untuk pengambilan keputusan yang baik terkait kegiatan pengendalian dan pencegahan.

Masih lanjutnya, iSIKHNAS menggunakan teknologi sehari-hari untuk mengelola serangkaian luas data yang dikumpulkan untuk berbagai kegunaan sehingga bermanfaat secara terpadu untuk analisis dan pengambilan keputusan.

Sementara manfaat dari sistem iSIKHNAS adalah semua orang yang berkecimpung dalam kesehatan hewan akan memperoleh manfaat. Peternak akan lebih mudah mengakses layanan dokter hewan. Staf lapangan akan lebih sedikit menangani urusan administrasi.

Pengambil keputusan di setiap tingkatan akan dapat mengakses data waktu nyata. Produksi dan pembiakan akan terpantau dengan lebih baik. Lalu lintas hewan akan dikelola dengan lebih baik.

“Layanan yang diberikan iSIKHNAS pada setiap tingkatan akan membantu berbagai bidang lainnya yang berkaitan dengan perencanaan dan manajemen sumber daya,” paparnya.

“Pengoperasionalan sistem iSIKHNAS melibatkan para veternier (Paravet), dan dokter hewan, pelapor desa, RPH, laboratorium, inseminator, kader kesehatan masyarakat, staf karantina, vaksinator, dan bahkan peternak, serta banyak pihak lainnya,” tutupnya.

Pantauan dilapangan, selama kegiatan sosialisasi dan pelatihan sistem aplikasi iSIKHNAS dengan menerapkan protokol kesehatan (Proses) cukup ketat. (ng)

No More Posts Available.

No more pages to load.