PAN, Golkar dan PPP Luncurkan KIB PATEN, Apa Itu?

oleh -112 Dilihat
oleh
Airlangga Hartarto saat diwawacarai wartawan di sela penyampaian visi misi KIB

SURABAYA, PETISI.CO – Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) meluncurkan program ekonomi untuk ke depannya yang diberi nama PATEN. Yaitu, Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional.

KIB PATEN diluncurkan pada acara launching visi misi KIB di Hotel Shangrila, Surabaya, MInggu (14/8/2022). Selain kader tiga partai yang tergabung dalam KIB, yaitu PAN, Partai Golkar dan PPP, acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum DPP, Ketua DPW dan Ketua DPD ketiga partai tersebut.

Zulhas memaparkan visi misi KIB dihadapan kader PAN, Golkar dan PPP

Ketiga ketua umum itu, masing-masing ketua umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, ketua umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.

Dihadapan ratusan kader tiga partai, Zulkfili Hasan yang akrab dipanggil Zulhas meminta kepada para kader tiga partai untuk mengatakan PATEN setelah dirinya mengatakan KIB. “KIB,” ucap Zulhas yang disambut teriakan PATEN kader PAN, Golkar dan PPP secara serentak.

Zulhas juga membeberkan sejumlah program ekonomi yang diyakini akan dapat mensejahterakan masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam berlimpah dan harus bisa dikelola dengan baik untuk kepentingan rakyat. “Bapak Presiden Jokowi sudah mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat lewat program kerja yang nyata,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Airlangga Hartarto. Pada acara ini, KIB melaunching program ke depannya, yaitu salah satu Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional yang disingkat Paten. “Jadi, KIB Paten,” tegasnya.

Dengan program PATEN ini, Airlangga menjelaskan maka tahun 2025 merupakan periode krusial bagi Indonesia. Dimana periode 2025-2035, bonus demografi kita 191 juta jiwa penduduk, kita harus mengakselerasi ekonomi agar kita mencapai kesejahteraan dari sekarang income perkapita dari 2000 menjadi 12 ribu.

Karena sesudah tahun 2035, lanjutnya, kita akan menjadi bangsa lebih banyak demografi orang tuanya. Misalnya, metode Chili dan Korsel yang bisa mengangkat pendapatan perkapita penduduknya. Dengan membutuhkan akselerasi bidang ketahanan pangan, energi dan kekuatan fiskal.

“Kemudian, mendorong usaha kecil dan menengah dan yang utama tentu memaksimalkan kesetaraan gender dan pengembangan pemuda. Karena itu nanti yang akan mengisi ke depan,” jelasnya.

Namun, tambahnya, digitalisasi yang penting bukan dari digitalisasi itu sendiri, tetapi dari sumber daya manusia. Sumber daya digitalisasi itu tidak hanya dari masyarakat, tetapi juga dari pemerintahnya. “Jadi, ASN pun kita harus dorong agar juga tidak hanya adaptif, tetapi juga menjadi akselerator,” tandasnya.

Soal KIB apakah nantinya akan mengusung pasangan capres, Airlangga menyebut hal itu akan dibahas di chapter berikutnya. “Kalau itu kan chapter berikutnya, kita baru pada bab dua mengenai ini. Nanti kita akan langkah selanjutnya,” tuturnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.