Pasca Idul Fitri, PMK Hewan Ternak di Jatim Terkendali

oleh -83 Dilihat
oleh
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto

SURABAYA, PETISI.CO – Pasca Hari Raya Idul Fitri, pengendalian dan Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Jawa Timur (Jatim) berlangsung dengan baik. Data di Posko Terpadu Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan terpampang data yang semakin membaik.

Hewan yang sakit tercatat di angka yang tetap yakni 2.279 (1.14 %). Hewan mati tercatat 4.378 (2,20%). Untuk hewan yang sembuh juga tetap, yakni 189.744 (95,29%). Sementara itu, untuk hewan yang dipotong paksa tidak bertambah, yakni angkanya tetap 2.724 (1,37%), hingga 1 Mei 2023.

Petugas giat melakukan penyemprotan disinfektan di tempat penyembelihan hewan ternak

Untuk kesiapsiagaan dan mewaspadai penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) BPBD Provinsi Jatim terus siaga melakukan pengawasan penyebaran hewan ternak, khususnya di wilayah Jatim.

Target terus menurunkan angka PMK hingga nol kasus di seluruh wilayah, di Jatim. Guna mewujudkan itu, Satgas PMK juga bekerjasama dengan TNI, Polri dan relawan.

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menyebut, diantaranya tak henti melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait PMK. Termasuk juga memberikan bantuan jika mendapati ada ternak mati.

Hal itu dilakukan untuk mewujudkan target Satgas PMK nol kasus di seluruh wilayah Provinsi Jatim. Selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait PMK, juga memberikan bantuan jika mendapati ada ternak mati.

“Termasuk melakukan penyemprotan disinfektan di pasar hewan serta mengadakan razia di perbatasan wilayah lalu lintas hewan ternak, yang akan masuk ke wilayah Provinsi Jatim,” ujar Gatot dalam siaran persnya, Selasa (2/5/2023).

Titik razia dengan menyasar perbatasan dua provinsi di Jatim yaitu Jawa Tengah dan Bali. Dengan bekerjasama lintas institusi. Selain BPBD, Polri juga ada didalamnya Dinas Peternakan setempat.

“Tiap hewan ternak yang mau masuk Jatim, ada tim yang memeriksa dari dinas peternakan. Lalu kami menyemprot disinfektan dan teman kepolisian melihat berkasnya apakah distribusi hewan itu sudah sesuai dengan dokumen-dokumennya atau belum,” jelasnya.

Pihaknya juga siaga untuk mengawasi dan mengantisipasi lalu lintas sapi dari tetangga provinsi. Yakni, Jateng yang masuk ke Jatim, atau sebaliknya guna menekan penyebaran kasus. Diharapkan, Provinsi Jateng juga melakukan hal serupa, agar diperoleh hasil maksimal.

“Karena kalau kita giat melakukan penyemprotan dan sosialisasi di sini (Jatim), tetapi dari Jateng tidak, kan bisa kebobolan. Sehingga kami minta kerja sama antar dua wilayah ini harus secara baik sehingga bisa mengantisipasi ternak dari Jateng ke Jatim atau sebaliknya,” paparnya.

Berikut, Update Situasi Penanganan PMK pada Ternak di Provinsi Jatim per 1 Mei 2023 terekam datanya sebagai berikut: Untuk hewan yang sakit tercatat, diangka yang tetap yakni 2.279 (1.14 %). Hewan mati tercatat 4.378 (2,20%).

Untuk hewan yang sembuh juga tetap, yakni 189.744 (95,29%). Untuk hewan yang dipotong paksa tidak bertambah, yakni angkanya tetap 2.724 (1,37%), hingga hari ini 1 Mei 2023.

Guna menjaga kondisi tersebut, hingga pasca Lebaran 1444 H Tahun 2023 Pos Pengamanan PMK terus diperketat, di seluruh wilayah di Jatim. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.