Pedagang di Hi Tech Mall Surabaya ‘Jemput Bola’ Demi Sambung Hidup

oleh -122 Dilihat
oleh
Suasana transaksi di luar Hi Tech Mall saat pemberlakuan PPKM

SURABAYA, PETISI.CO – Para pedagang produk eletronik yang memiliki tenan maupun toko di Hi Tech Mall Surabaya kini berjualan di pinggir jalan sebelah timur mall, dekat dengan Mushola dan pintu masuk motor.

Motif mereka tidak lain yakni untuk kembali berjualan setelah dalam satu bulan sebelumnya para pedagang ini tidak bisa melakukan transaksi. Salah satu pedagang yang memiliki tenan reparasi printer bernama Priyanto mengatakan, sebenarnya para pedagang ini sudah berjualan di luar sejak tiga hari yang lalu.

“Tapi kalau saya baru jual di luar hari ini, karena sebelumnya saya kerjakan di rumah. Customer hari ini baru dua, itu langganan saja,” ungkap Priyanto saat diwawancarai di lokasi, Kamis (19/8/2021).

Priyanto mengungkapkan, yang diperbolehkan masuk ke dalam Hi Tech Mal ini hanyalah pemilik tenan dan toko yang sudah memiliki sertifikat vaksin. Untuk pengunjung, meskipun sudah divaksin hingga kini masih belum diperbolehkan masuk ke dalam mal.

“Saya sendiri jualan di luar sini sebenarnya belum vaksin. Saya punya penyakit yang saya obatkan secara alternatif, bukan berobat dokter. Karena beberapa alasan tertentu saya belum diperbolehkan untuk vaksin,” ujarnya.

Untuk alur transaksi sendiri, pelanggan dapat menghubungi Priyanto melalui ponsel untuk janjian dan bertemu di luar gedung Hi tech Mal. Dirinya yang sudah berjualan sejak tahun 2008 tersebut menyatakan bahwa sulit untuk mendapatkan pelanggan kalau bukan orang yang sudah kenal.

“Di luar sini juga saya hanya melayani servis dan tidak bisa membeli. Karena kalau mau membeli, pelanggan harus masuk untuk melakukan pengecekan untuk printernya,” kata Priyanto.

Sementara itu, marketing dari toko Kharisma Store bernama Kiki menjelaskan bahwa tokonya sudah melayani transaksi di luar mal sejak tiga hari lalu. Ia mulai membuka toko pada pukul 11 siang hingga 5 sore.

“Untuk sementara ini masih seperti itu. Soalnya pengunjung juga ga boleh masuk mall meskipun sudah vaksin. Kalau pemilik toko yang sudah vaksin boleh masuk, kalau belum tidak boleh masuk,” paparnya.

Saat ditanya soal kerugian, Kiki menuturkan bahwa dampak dari kebijakan pemerintah ini berpengaruh besar terhadap penjualan. Dirinya mencontohkan seperti penjualan saat tahun lalu yang 100 persen, kini hanya bisa meraih 50 persen.

“Kalau store seperti tempat saya kerja ini dulu bisa dapat 8 orderan dalam sehari. Sekarang hanya bisa menjaring pembeli baru sekitar 1 atau 2 orang, di samping pelanggan tetap,” pungkas Kiki. (dwd)

No More Posts Available.

No more pages to load.