BANGKALAN, PETISI.CO – Meski masih usia sekolah dasar, namun antusias siswa untuk membantu saudaranya yang menjadi korban letusan Gunung Semeru di Lumajang sangat tinggi. Ratusan siswa SDN Demangan 1 Bangkalan, yang terletak di Jalan HOS Cokroaminoto no. 23 Kelurahan Demangan, Bangkalan tersebut menggelar shalat ghoib dan pengumpulan dana untuk korban Gunung Semeru di Lumajang, Jumat (10/12/2021).
Ratusan siswa tersebut menggelar salat ghoib berjamaah untuk mendoakan para korban letusan semeru yang saat ini masih di belum di temukan dan yang sudah meninggal. Siswa dan guru tampak khusyuk mendoakan.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk empati para siswa terhadap para korban bencana erupsi gunung semeru. selain itu diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut rasa kepedulian sesama para siswa dapat tumbuh.
Selain sholat ghoib, siswa juga mengumpulkan donasi bagi korban selamat yang saat ini mengungsi pasca letusan gunung semeru dengan ikhlas para siswa tersebut menyisihkan uang saku yang dibawanya untuk disumbangkan. Mereka datang ke sekolah sambil membawa bingkisan baik makanan, baju layak pakai hingga sejumlah uang serta obat obatan dan masker.
Kepala Sekolah SDN Demangan 1 Bangkalan, Kinanto mengutarakan, sholat ghoib dan doa bersama ini dalam rangka rasa kemanusiaan kita dan menanamkannya kepada anak didik. “Dilanjutkan kita minta anak-anak didik untuk memberikan sumbangan berupa pakaian layak pakai dan donasi berupa uang secara sukarela,” tuturnya.
Menurut Kinanto, aksi kepedulian terhadap korban letusan gunung semeru memang terus bermunculan dari berbagai daerah. Dirinya berharap proses penanganan bencana erupsi semeru berjalan lancar serta kehidupan warga lumajang yang terdampak dapat segera pulih.
“Hasil donasi dan sumbangan siswa ini akan kita salurkan melalui Korwil dan Dinas Pendidikan Kabupaten,“ pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang siswi SDN Demangan 1, Fiorenza mengatakan, hari ini ia dan teman-teman menggunakan pakaian muslim untuk doa bersama, untuk korban bencana gunung Semeru.
Setelah mengumpulkan dana dan barang, kemudian menggelar shalat ghoib sekaligus doa bersama untuk para korban letusan Gunung Semeru, siswa dan guru melanjutkan Proses Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) seperti biasa. (san)
