Pelaku Teror Bom Surabaya Diduga Satu Keluarga

oleh -56 Dilihat
oleh
Teror bom di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro Surabaya. (ist)

SURABAYA, PETISI.COSungguh ironis, pelaku teror bom di 3 gereja yang ada di Surabaya diduga masih satu keluarga. Hal ini seperti yang disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam keterangan pers di RS Bhayangkara, Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Kapolri mengungkapkan,  pelaku teror di tiga gereja di Surabaya masih satu keluarga. Pelaku teror yang sudah melengkapi diri dengan bom disebar ke tiga lokasi yang sudah mereka tentukan.

“Alhamdulillah tim sudah bisa identifikasi para pelaku-pelakunya. Pelaku ini diduga satu keluarga, mereka melakukan serangan di Gereja Pantekosta dengan Avanza,” ujar Kapolri.

Di dalam mobil Toyota Avanza tersebut berisi orang tua dengan dua anak. Pelaku bernama Dipta Novianto, yang diduga keras sebelumnya pelaku mendrop istri dan dua anak perempuannya.

“Istrinya yang meninggal dunia, kemudian (anak) yang perempuan ini bernama Fadilah Sari umur 12 tahun dan Pamela 9 tahun,” jelas Kapolri.

Selain itu Kapolri juga menjelaskan bahwa pelaku yang melakukan aksi di  Gereja Santa Maria Tak Bercela, dilakukan dua pria. “Dua orang laki-laki yang diduga putra dari Dipta yakni Yusuf dan Firman Halim berusia 16 tahun. Semua adalah serangan bom bunuh diri,” tuturnya.

Masih menurut Kapolri, bom yang meledak di GKI Diponegoro menggunakan bom pangku. Hingga kini polisi belum paham jenis bomnya karena korbannya pecah. Tapi ini cukup besar karena dibawa dua orang menggunakan sepeda motor. “Jenis bomnya berbeda. Jenis serta bahan peledaknya apa kini sedang diidentifikasi tim labfor,” pungkas Kapolri. (cah/*)