Pemerintah Swedia dan Pemprov Jatim Bahas Kerja Sama Transportasi Publik

oleh -125 Dilihat
oleh
Mrs Marina dan Gubernur Khofifah saat diwawancarai wartawan

SURABAYA, PETISI.CO – Duta Besar (Dubes) Swedia Untuk Indonesia Mrs Marina Berg melakukan kunjungan ke Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (13/10/2022). Dalam pertemuan tersebut membahas potensi kerja sama transportasi publik berbasis listrik.

Mrs Marina Berg menjelaskan dari pertemuan ini, pihaknya telah melakukan kerja sama antara pemerintah Swedia dengan pemerintah Indonesia khususnya Jatim. Pemerintah Swedia dan Indonesia telah lama membangun kerja sama yang dimulai 110 tahun yang lalu diawali dengan perusahaan pertama Ericsson.

“Nah kali ini kami datang dengan delegasi kami bersama dengan pemerintah Indonesia untuk membahas kerjasama dalam hal transportasi publik,” katanya kepada wartawan usai pertemuan.

Pihaknya berharap akan ada kesinambungan antara pemerintah Swedia dan Indonesia, khususnya Jatim dalam hal pembangunan transportasi publik. Dan ini program bagian dari transisi hijau yakni transportasi yang ramah lingkungan.

Kerja sama ini, lanjutnya, fokus pada transportasi umum berbasis listrik untuk menyelamatkan lingkungan. Untuk implementasi dari pertemuan ini bisa dilanjuti oleh pihak swasta dengan persetujuan pemerintah kami yang dengan harapan bisa berlanjut pada kontrak.

“Saat ini kami dalam tahap diskusi implementasi untuk teknis pelaksanaan transportasi terutama bus dan kendaraan berbasis listrik,” tandadnya.

Gubernur Khofifah menambahkan dari hasil diskusi dengan Dubes Swedia adalah adanya rencana investasi untuk menyiapkan transportasi publik. Termasuk armada yang bisa memberikan penguatan pada transportasi yang ramah lingkungan.

“Seminggu yang lalu kita membahas ini, ketika ada Expo PLN terbesar untuk Indonesia yang dilakukan di Surabaya. Saya menyampaikan kepada tim Kementerian ESDM untuk bisa menambah charging station supaya mereka yang menggunakan kendaraan listrik untuk mendapatkan kepastian dimana bisa mencharge kendaraannya,” ujarnya.

Pemprov Jatim telah memberikan insentif bebas pajak sampai diskon 90 persen.  “Jadi yang menggunakan kendaraan listrik hanya membayar pajak 10 persen. Insentif Pajak Kendaraan Bermotor ini sudah kita lakukan di Bapenda,” ungkapnya.

Pemprov Jatim, tambahnya, sudah mempunyai Perda untuk melakukan program konversi energi termasuk mobil listrik. Jadi sangat nyambung dengan pembahasan bersama Dubes Swedia.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi bagian dari penguatan kita bahwa ut 2060 kita bersama akan mewujudkan zero emisi,” harap mantan Menteri Sosial ini. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.