BONDOWOSO, PETISI.CO — Pemkab Bondowoso, melalui Disdikbud, menyelenggarakan Workshop Penguatan Manajemen Kepala Sekolah se-Kabupaten Bondowoso.
Workshop yang berlangsung selama tiga hari itu, diikuti sekitar 300 Kepala Sekolah dari tingkat SD hingga SMP.
Selain itu, dibuka langsung oleh Wabup Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, Kamis (24/10/2019) di aula hotel Palm, jalan A. Yani Bondowoso.
Dalam sambutannya, Wabup mengungkapkan, bahwa Workshop tersebut punya peranan penting sebagai bentuk penguatan karakter. Menurutnya, peran penting pendidikan bagaimana membuat sekolah lebih maju itu juga merupakan peran kepala sekolah.
“Jadi, tidak ada lagi yang namanya kepala sekolah dan bawahan, kita harus memberlakukan semua sebagai teman dan mitra,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Bondowoso, politisi asal PDI Perjuangan.
Workshop ini, bertujuan untuk memperdalam pengetahuan, pemahaman serta kemahiran dalam sistem kesempurnaan manajemen oleh setiap pemangku jabatan kepala sekolah, dengan berbagai model perkembangan dan sistem pendidikan ke depannya.
“Harapannya, kepala sekolah harus bisa mejaga integritas dan harus betul-betul menjaga integritas, jangan sampai ada perselingkuhan antara Kepala Sekolah dengan guru, kalau itu terjadi maka akan merusak tatanan pendidikan di Bondowoso,” katanya.
Di acara yang sama, Kepala Disdikbud Bondowoso, Harimas, menerangkan, bahwa workshop wajib bagi seluruh Kepala Sekolah di Bondowoso.
“Itu wajib, karena kalau tidak mengikuti penguatan Kepala Sekolah maka tidak mempunyai hak untuk menandatangani Ijazah dan tunjangan. Kepala sekolah apabila diberlakukan mulai April 2020,” terangnya.
Ditanya soal adanya perselingkuhan dalam dunia pendidikan, Harimas menegaskan, perselingkuhan di lingkup pendidikan itu tidak ada.
“Kalau perselingkuhan itu tidak ada, yang ada hanya perceraian beberapa Kepala Sekolah dan guru. Kalau yang di sampaikan Wabup saat memberikan sambutan itu kan hanya mengingatkan untuk tidak terjadi perselingkuhan,” pungkasnya.(tif)
