Pemkot Surabaya Ancang-Ancang Mulai Kegiatan Belajar Tatap Muka Bagi Pelajar SMP

oleh -93 Dilihat
oleh
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara.

SURABAYA, PETISI.CO – Meski pandemi Covid-19 belum usai, Pemkot Surabaya sudah mengambil ancang-ancang untuk memulai kembali aktivitas belajar mengajar bagi siswa SMP secara tatap muka. Namun, hal tersebut tidak dilakukan secara serentak di seluruh sekolah.

“Jadi memang Pemkot Surabaya berencana akan memasukkan (pelajar), tapi tidak semuanya,” kata Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, Rabu (29/7/2020).

Febri sapaan akrabnya menjelaskan, dalam rangka menjamin keamanan ketika aktivitas belajar secara tatap muka dilaksanakan, maka pihaknya masih melakukan beberapa kajian dan evaluasi terhadap wacana tersebut.

“Jadi ini sekarang masih di cek dulu terkait protokol kesehatan. Nanti akan disimulasikan mana-mana yang sekiranya sekolah SMP ini bisa masuk dan mana yang tidak,” terang dia.

Selain itu, kata dia, Pemkot Surabaya akan melakukan tahapan survei identitas kepada pelajar terlebih dahulu untuk mendetailkan informasi, salah satunya yaitu lokasi tempat tinggal para siswa, sebelum akhirnya rencana ini benar-benar diterapkan.

“Disesuaikan dengan persebaran dari Covid-19 kan kita punya data mana yang hijau itu nanti kita masih evaluasi lagi,” jelasnya.

“Jadi sementara akan ada tim dari pemkot untuk melakukan simulasi dan survei termasuk anaknya ini tinggal dimana, orang tuanya kerja apa. Itu nanti didetilkan sehingga diputuskan mana yang masuk dan mana yang tidak. Apalagi di kawasan perbatasan ini, perbatasan Surabaya-Gresik atau Surabaya-Sidoarjo,” tambahnya.

Sedangkan untuk tahapan survei dan evaluasi, bakal dilakukan tim yang diterjunkan langsung oleh Pemkot Surabaya. “Makanya nanti dari Satgas Covid-19 akan melakukan evaluasi,” ucap Febri.

Diambilnya rencana ini, menurut dia, dikarenakan adanya fenomena bersepeda yang tak jarang pula dilakukan oleh anak-anak di malam hari.

“Ada fenomena yang terjadi di malam hari ketika anak-anak banyak yang bersepeda di jam 9-10 malam,” ucapnya.

Sementara itu, ia menjabarkan perihal rencana pemberlakuan kembali aktivitas belajar secara tatap muka yang hanya diperuntukkan bagi siswa tingkat menegah saja. Lantaran pelajar SMP dinilai sudah bisa memahami kewajiban meneraplan protokol kesehatan.

“Sementara ini masih untuk siswa SMP, karena pemkot menilai bahwa SMP insya Allah sudah bisa mengerti dan paham akan protokol kesehatannya seperti itu. Harapanya, untuk bisa masuk namun tentunya dengan protokol (kesehatan) setelah evaluasi dan simulasi,” tegasnya.

Febri juga memastika, bahwa pihaknya bakal melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan para tenaga pendidikan. Sehingga saat aktivitas belajar sudah masuk, baik para siswa ataupun guru bisa dipastikan kondisi keamanannya.

“Yang jelas gak akan masuk semua (sekolah), terus terkait tenaga pendidikan akan dilakukan cek kesehatan kembali sebelum persiapan,” tutup Febri. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.