SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya bakal melakukan pembahasan internal terkait keputusan Pemerintah Pusat mengenai pembatasan kegiatan, pada tanggal 11-25 Januari 2021 mendatang.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan, pihaknya masih tetap menunggu kepastian perihal kebijakan itu. Terlebih, dirinya sendiri juga belum mengetahui secara pasti terkait mekanisme pelaksanaannya.
“Sambil menunggu kepastian itu, karena saya juga belum dapat resmi surat peraturannya mau seperti apa pembatasannya mau bagaimana, tapi kita akan persiapkan dulu malam ini,” kata Whisnu saat berada di Asrama Haji Sukolilo, Rabu (6/1/2021) sore.
Meski begitu, dirinya menyebut jika keputusan pembatasan kegiatan itu masih belum dikatakan final.
“Tadi dikabarin Pak Wagub (Emil Dardak) ternyata belum resmi betul, ini masih dikoordinasikan dengan Kementerian sana,” ungkapnya.
Dalam rapat itu kata Whisnu juga akan membahas mengenai langkah antisipasi terhadap imbas kebijakan tersebut kepada beberapa sektor, terutama pada roda perekonomian Kota Surabaya.
Padahal, di tahun 2021 ini, pihaknya akan fokus untuk menggenjot penanganan Covid-19, melalui Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, sekaligus berupaya menstabilkan kondisi ekonomi.
“Semoga tidak jadi, ataupun kalau harus jadi cukup hanya dua minggu saja. Kita harapkan tidak lebih, sehingga kita masih bisa bangkit lagi. Surabaya sudah tumbuh akhir tahun inflasi sudah ada, berarti ekonomi sudah berputar dari bahwa. Kita kemarin hanya berfikir awal tahun menggiatkan kampung tangguh, kita tingkatkan lagi,” kata dia.
Menurutnya di Surabaya sendiri, kondisi pandemi Covid-19 telah menunjukkan penurunan angka kasus positif. Terlebih dalam waktu seminggu terkahir jumlah kesembuhan berada di angka yang cukup tinggi.
“Dan itu terbukti laporan tadi seminggu terakhir, penambahan hanya 20 yang positif, sementara yang sembuh 70 berarti kasus aktif turun ini yang kita harapkan,” pungkasnya. (nan)
