Pemkot Surabaya Maksimalkan Fasilitas Kesehatan Sebagai Lokasi Vaksinasi

oleh -552 Dilihat
oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya memaksimalkan sejumlah fasilitas kesehatan untuk dijadikan sebagai lokasi penyuntikan vaksin Covid-19.

“Selain rumah sakit, semua puskesmas dan puskesmas pembantu akan kita maksimalkan sebagain tempat vaksinasi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Rabu (6/1/2021).

Penyuntikan vaksin sendiri bakal diprioritaskan kepada tenaga kesehatan (nakes) sebagai garda terdepan penangan pandemi Covid-19.

“Artinya, kalau tenaga kesehatan itu sudah divaksin lebih merasa save bagi mereka,” jelasnya.

Terkait mekanisme vaksinasi kepada nakes, Whisnu menyebut hal itu akan dilaksanakan secara bergiliran.

Ia mencontohkan, ketika di sebuah puskesmas terdapat 4 orang perawat, maka 2 orang perawat akan divaksin dan setelah selesai, 2 orang perawat selanjutnya akan dilakukan hal serupa.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan guna mengantisipasi kendala pelayanan kepada masyarakat di fasilitas kesehatan.

“Nanti takutnya kalau sampai ada gejala demam, kalau semua perawat langsung kita vaksin nanti tidak ada yang jadi perawat di puskesmas. Maka pemberiannya harus bertahap,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachma nita atau Feny menerangkan, penerima vaksin di Kota Surabaya diperkirakan jumlahnya sebesar 1.950.000 penduduk.

“1.900.000nya penduduk (usia) 18-59. Kemudian tenaga kesehatannya sekitar 50.000, tapi itu kita masih koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Jawa Timur),” terangnya.

Ia menambahkan, Pemkot Surabaya sudah mempersiapkan fasilitas, berupa tempat atau lokasi vaksin dan petugas yang telah melalui masa pelatihan.

“Oh siap semua, sudah dilatih. Ada sekitar 12.000 vaksinator. Kita ada sementara 101 fasilitas kesehatan, itu terdiri dari 63 puskesmas dan sisanya rumah sakit yang kerjasama dengan BPJS, jadi ada sekitar 39 ya,” kata dia.

“Kalau 101 dikurangi 63 itu berapa itu sisanya rumah sakit swasta yang bekerjasama dengan BPJS,” imbuhnya.

Meski begitu kata Feny, pihaknya bakal tetap melakukan pendataan kepada rumah sakit swasta yang tidak bekerjasama dengan BPJS untuk didaftarkan.

“Tapi tadi disampaikan oleh pak wamenkes, bahwa rumah sakit swasta yang lain, yang memang selama ini melakukan vaksin rutin dan tidak bekerjasama dengan BPJS bisa didaftarkan. Ini kita baru mau mendata yang siap, besok kita buat usulan,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.