SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menerapkan kerjasama pentahelix dengan berbagai elemen strategis di Jatim sebagai salah satu upaya mempercepat penanganan Covid-19.
Pentahelix ini merupakan kerja sama antar lini di masyarakat. Perguruan tinggi dan akademisi menjadi salah satu elemen pentahelix yang bisa diajak kerjasama untuk menangani virus ini.
Sebagai wujud penerapannya, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (5/7/202) kemarin, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Ketua Gugus Tugas Pusat Doni Monardo melakukan video conference dengan 58 Perguruan Tinggi Negeri/Swasta (PTN/PTS) se-Jatim.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah mengharapkan kerja sama pentahelix dengan keterlibatan PTN/PTS se-Jatim bisa membantu percepatan penanganan Covid-19 di Jatim. Sinergitas semacam ini menjadi bagian penting untuk bersama-sama melawan Covid-19.
“Koordinasi secara virtual ini akan menghasilkan signifikansi penanganan Covid-19 di Jatim. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan penguatan kepada masyarakat Jatim khususnya penguatan yang dilakukan Pak Menko PMK, Pak Menkes serta Kepala BNPB dengan membangun komitmen bersama 58 rektor PTN/ PTS,” katanya.
Menko PMK Muhadjir Effendy menjelaskan, salah satu elemen kerjasama pentahelix yaitu PTN dan PTS. Karena itu, dirinya ingin melakukan penguatan di salah satu elemen utama pentahelix yaitu perguruan tinggi dan akademisi.
“Perlu penanganan yang lebih serius kasus Covid-19 di Jatim. Kalau ditekan kasus di Jatim, maka secara nasional bisa ditekan secara signifikan. Mohon masukan dari PTN dan PTS se-Jatim untuk menangani Covid-19,” kata Menko PMK sambil menjelaskan pihaknya terus berupaya memberikan dukungan baik gugus tugas maupun kementerian untuk Jatim. (bm)