SURABAYA, PETISI.CO – Harga bahan kebutuhan pokok di Kota Surabaya masih terbilang stabil. Terlebih, hal itu bisa bertambah maksimal jika ditunjang dengan keberadaan jaringan pasar induk yang kuat.
Direktur Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Indonesia, Hartono mengatakan, jaringan luas pasar induk akan berimbas pada kemudahan akses distribusi barang ke pasar-pasar di sektiranya.
“Kalau pasar induk banyak, berjaringan, petani mudah. Fluktuasi harga bisa diperkecil. Di PIOS (Pasar Induk Osowilangun Surabaya) sendiri, dalam per harinya perputaran barang 300 ton. (Nominal) sekitar 1,5 M,” kata dia, Rabu (21/4/2021).
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyebut bahwa pasar induk memiliki peran penting guna memastikan keamanan harga komoditi di pasaran.
“Jadi ini bisa support pasar tradisional. Jadi harga dengan pasar induk bisa terkontrol, naik atau turun. Pasar induk bisa kasih support,” terangnya.
Eri menyebut, langkah ke depan Pemkot akan mensinergikan antara jaringan antar pasar. Tujuannya yaitu untuk mempermudah dan memperlancar alur distribusi kebutuhan barang.
“Contoh butuh cabe. Dikirim ke pasar induk. Pasar gaperlu ambil. Ada efektivitas waktu,” tukasnya.
Sebagaimana yang diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi bersama Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak dan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi telah melakukan sidak perkembangan harga bahan kebutuhan pokok di bulan ramadhan ini. Dua lokasi pasar yang disasarnya adalah Pasar Wonokromo dan PIOS, pada Selasa (20/4/2021) kemarin.
Berdasarkan hasil tinjaunnya itu, Mendag, M Lutfi memastikan bahwa harga komoditi di Jawa Timur masih terbilang aman.
“Hari ini saya mengecek stand persiapan puasa Ramadan dan lebaran. Kami menyimpulkan kestabilan harga baik sekali. Di Surabaya dan Jatim lebih dari cukup. Ini stabil semua,” tandasnya. (nan)
