Penjelasan Pihak SBO TV Soal Logo Banteng PDIP Yang Jadi Lambang Sila Keempat

oleh -111 Dilihat
oleh
Konfrensi Pers perihal program tayangan pendidikan daring yang memunculkan logo banteng PDIP.

SURABAYA, PETISI.CO – Viralnya logo banteng yang menjadi lambang Pancasila, sila ke-4 dalam program siaran belajar GURUku di stasiun televisi lokal, SBO TV.

Wawan Andrianto selaku perwakilan SBO TV menjelaskan, bahwa sebelum melakukan penayangan terlebih dahulu harus melewati tahap quality control (QC).

“Kita biasanya ada QC terkait proses editing materi video atau teknis di studio, proses pengambilan gambar,” kata Wawan, Rabu (9/9/2020).

Namun Wawan menyebut, jika konten pembelajaran materi yang disampaikan merupakan hak dari pihak penyaji atau dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya.

Kemudian Wawan menjelaskan, jika viralnya video tersebut lantaran banyak orang yang mendownload atau merekam materi pembelajaran tersebut.

“Pas tayang banyak masyarakat yang mengambil atau record dari materi pembelajaran kelas 1, dia upload ulang lagi,” jelasnya.

“Di akun resmi kita SBO TV sudah lakukan pengeditan. Akun-akun yang lain tidak. Mangkanya viral,” imbuhnya.

Kemudian, setelah proses siaran program GURUku di televisi telah usai, pihaknya juga melakukan penayangan di YouTube dan siaran streaming. “Selain tayang di TV kita juga menayangkan di YouTube dan streaming,” terangnya.

Terkait munculnya logo PDIP dalam program siaran pendidikan selama masa pandemi, Wawan menegaskan bahwa SBO TV tetap berkomitmen jika selama penayangan program tersebut tidak mengandung unsur SARA dan Politik.

“Kita coba untuk segera klarifikasi dengan melajukan pengeditan di akun resmi kami di youtube SBO TV. Yang beredar di luar bukan akunnya SBO TV, karena banyak sekali yang mengunduh, mulai kuis-kuis, jawaban, diupload ulang,” ucapnya.

Sementara itu, pembawa program acara pembelajaran secara daring asal SDN Tembok Dukuh IV, Afita Nurul Aini merupakan guru pengganti. Sebab kata Wawan, guru yang sebenarnya membawakan acara sedang berhalangan untuk hadir karena sakit.

“Gurunya baru kirim pagi, sedangkan kita prepare untuk di studio live kita jam 07.00 pagi. Dia itu jam 09.00, karena dia guru pengganti dia kurang teliti lah. Di kami sendiri materi di PPT kita tiak preview karena terlalu pagi, biasanya satu hari sebelumnya kita dapat materi,” tegasnya.

Ia menyampaikan bahwa program acara GURUku merupakan siaran live sehingga crew yang bertugas tidak bisa melakukan proses editing atau mengcut di tengah jalannya acara. Kemudian, barulah ketika memasuki jeda tim yang bertugas menegur yang bersangkutan.

“Nggak bisa, itu kan sila keempat dan sampai kelima baru kita jeda dan itu baru kita kasih teguran, dia tetap jalan lagi sejam. Pada saat pengulangan kan kita upload ulang karena siswa-siswa yang nggak bisa ngakses,” tandas Wawan. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.