Penyelenggaraan World Habitat Day Tinggal Menghitung Jam, Begini Kesiapan Pemkot Surabaya

oleh -65 Dilihat
oleh
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara.

SURABAYA, PETISI.CO – Penyelenggaraan event internasional World Habitat Day atau Hari Habitat Dunia tinggal menghitung jam. Dijadwalkan acara itu bakal dibuka tepat pukul 18.00 WIB di Balai Kota Surabaya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Humas Pemkot Surabaya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, dan beberapa tamu undangan lainnya yang bakal turut ambil bagian dalam pembukaan World Habitat Day melalui daring.

World Habitat Day diselenggarakan setiap hari Senin pertama di Bulan Oktober. Agenda ini pertama kali digaungkan pada tahun 1985 oleh PBB. Sedangkan perayaan pertamanya pada tahun 1986 di Nairobi, Kenya dengan mengambil tema “Shelter Is My Right”.

Sedangkan UN-Habitat Scroll Of Honour merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan oleh PBB melalui UN-Habitat, yaitu sebuah lembaga yang bergerak di bidang permukiman manusia (Human Settlement Program).

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan langkah-langkah guna mensukseskan agenda tersebut, terlebih pada penerapan protokol kesehatan kepada para tamu undangan yang langsung hadir di lokasi.

“Semua petugas yang ada di sana sudah menjalani swab. Nantinya, di sini diatur sesuai protokol kesehatan,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara di Balai Kota Surabaya, Senin (5/10/2020).

Febri sapaan akrabnya menerangkan, agenda acara malam ini akan berfokus pada pemberian penghargaan kepada negara pemenang UN-Habitat Scroll of Honour.

“Pemberian penghargaan terhadap Scroll of Honour dari UN-Habitat. Intinya nanti ada sambutan dari bapak presiden (Joko Widodo) , terus ada dari Sekjen PBB antonio guterres,” jelas Febri.

Menurut dia, terpilihnya Kota Surabaya menjadi host World Habitat Day dikarenakan mampu menjadi percontohan dalam bidang tata kota, ditambah masih bercokolnya pemberdayaan terhadap wilayah perkampungan hingga budaya atau kearifan lokal.

“Jadi UN-Habitat ini kan terkait kota-kota di seluruh dunia untuk bersatu menyelesaikan permasalahan di kota,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.