Peresmian Monumen Knalpot Brong, Kapolrestabes: Surabaya Kota Damai

oleh -396 Dilihat
oleh
Polrestabes bersama Pemerintah Kota Surabaya meresmikan Tugu Knalpot Brong di dekat Bundaran Waru

SURABAYA, PETISI.CO – Polrestabes bersama Pemerintah Kota Surabaya meresmikan Tugu Knalpot Brong di dekat Bundaran Waru sebagai penanda Kota Pahlawan bebas dari polusi suara, Kamis (1/8/2024) sore.

Monumen Suroboyo Wani tersebut berada di Jalan Ahmad Yani. Lokasinya tepat di depan Bundaran Cito yang merupakan pintu masuk Kota Surabaya dari sejumlah daerah lain di Jawa Timur.

Dalam sambutan pembuka, Kapolrestabes Surabaya, Komisaris besar (Kombes) Pol Pasma Royce mengatakan, monumen ini dirangkai dari hasil sitaan knalpot brong milik pengendara bandel, yang dilakukan kepolisian selama kurun waktu Januari-Desember 2023.

“Monumen ini terbuat dari ribuan knalpot brong hasil sitaan dari berbagai operasi kendaraan di Surabaya,” ungkap Kombes Pol Pasma Royce.

Kapolrestabes Surabaya berharap monumen yang dirangkai dari kurang lebih 2.064 knalpot brong hasil sitaan Satlantas Polrestabes Surabaya itu bisa mempercantik Kota Surabaya.

Selain itu,  pihaknya juga berharap monumen ini menjadi simbol semangat dan pengingat bagi pengguna roda dua bahwa Surabaya adalah kota yang tenang, aman, dan damai.

“Tidak boleh diganggu dengan knalpot tanpa spesifikasi sesuai ketentuan,” papar Pasma usai peresmian.

Kapolrestabes juga menegaskan, melalui monumen ini pihaknya berkomitmen untuk menggencarkan penertiban pengendara yang masih menggunakan knalpot brong saat melintasi Kota Surabaya.

“Ini sebagai penanda kepada masyarakat bahwa Kota Surabaya adalah kota yang damai, nyaman, dan jauh dari kebisingan,” tandas Royce.

Pendapat senada disampaikan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi yang mengharapkan monumen ini bisa menjadi pengingat bagi para pengendara agar senantiasa menggunakan knalpot standar.

“Dengan monumen ini maka ketika ada warga luar yang masuk Kota Surabaya, akan melintasi monumen ini dan mengingat betul. Bahwa Surabaya itu tidak ada knalpot yang di luar standar,” ujar Eri Cahyadi.

Suasana peresmian Monumen Knalpot Brong di Bundaran Waru.

Eri menambahkan, monuman Knalpot Brong itu bakal dilengkapi dengan ornamen lampu warna-warni saat malam hari.

Dengan memiliki tinggi sekitar 10 meter dan lebar tiga meter, Monumen Knalpot Brong akan menjadi perhatian pengendara saat melintasi Jalan Ahmad Yani pintu masuk Kota Surabaya.

“Ini sesuai dengan tata ruangnya kita. Karena di sini bisa kita lihat knalpot yang indah ini yang menjadi seperti ini, mempercantik kota dengan permainan lampu,” imbuhnya.

Walikota Surabaya juga berharap supaya pengendara semakin tertib berlalu lintas di jalanan Kota Surabaya dengan memakai knalpot standar.

Guna mengawasi pemakaian knalpot brong, Eri meminta kerjasama dengan kepolisian Polrestabes Surabaya.

Eri berterima kasih warga Surabaya mendapatkan ketenangan ketika ada penindakan terhadap knalpot brong. Sekaligus pengingat saat masuk ke Surabaya maka gunakanlah knalpot standar.

“Sehingga ketika akan masuk Surabaya, maka gunakanlah knalpot standar, ini akan menjaga ketertiban kenyamanan di Kota Surabaya dalam berlalu lintas,” tandasnya.

Sementara itu, Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman yang menjadi inisiator berdirinya monumen itu mengungkapkan alasan pemilihan nama ‘Suroboyo Wani’ sebagai nama monumen knalpot brong.

“Wani merupakan sebuah istilah atau tagline khas Suroboyoan yang menggambarkan keberanian dan semangat arek Suroboyo dalam bergotong royong mewujudkan kota yang aman, tertib, dan nyaman bagi semua,” pungkas Arif. (luk)

No More Posts Available.

No more pages to load.