Pertemuan Hasto, Khofifah dan Eri, Pengamat: Upaya Hasto Ingin ‘Kunci’ Khofifah

oleh -121 Dilihat
oleh
Abdul Chalik saat diwawancarai wartawan

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dinilai dalam posisi ‘terkunci’ saat menghadiri pertemuan tertutup dengan Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto dan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Kamis (10/11/2022) malam.

“Pertemuan tersebut adalah upaya Hasto ingin ‘mengunci’ Khofifah,” kata Pengamat Politik asal Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Dr Abdul Chalik kepada sejumlah wartawan di Kampus II UINSA, belum lama ini.

Mengunci dari apa?. Chalik menyebut, yang pertama adalah agar Bu Khofifah jangan ke Jakarta (running Pilpres 2024). Kedua ingin dikunci adalah agar Bu Khofifah kira-kira 2024 cukup eksis di Jatim (Pilgub).

“Nah, seandainya, ini bahasa yang ketiga. Seandainya Bu Khofifah tidak melakukan dua hal itu, setidaknya jangan ikut ke mana-mana, tidak berpihak kepada siapa pun. Kira-kira begitu itu pesan-pesan penting Pak Hasto. Saya merlihat (pesan) yang pertama, kedua, maupun ketiga, itu sangat mungkin terjadi,” ungkapnya.

Artinya lebih pada kepentingan PDIP secara nasional? “Betul! Kalau Bu Khofifah ini sampai ikut yang kanan dan kiri, itu berisiko pada PDIP. Saya melihat seperti itu, karena bagaimanapun Bu Khofifah ini merupakan kader NU (Nahdlatul Ulama). NU ini ada yang ke kanan dan ke kiri,” paparnya.

“Kira-kira pesan dari Hasto, sampeyan menengo ae (Bu Khofifah diam saja), itu sudah sesuatu yang luar biasa (bagi PDIP). Itu pesan utama yang ingin disampaikan,” tambahnya.

Jadi bukan upaya PDIP menduetkan Khofifah-Eri di Pilgub Jatim 2024?. Khalik tidak sependapat dengan pemikiran itu. Pertemuan itu, dalam rangka untuk, kira-kira Bu Khofifah ini sudah ada garansi dari PDIP.

“Garansi PDIP: Sampeyan menengo ae, ojo nang endi-endi, 2024 tak pastekno PDIP (Khofifah diam saja, jangan ke mana-mana, 2024 dipastikan diusung PDIP di Pilgub Jatim),” ucapnya.

Menurut Chalik, sangat berisiko bagi PDIP ketika kanan dan kiri berhadap-hadapan. Dan, Khofifah yang pernah menjabat Menteri Sosial itu berada di salah satunya. “Akan merugikan PDIP,” tegasnya.

Soal serangan Hasto ke Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Chalik lebih melihat pada isu nasional terkait ‘perseteruan abadi’ Megawati dan SBY.

“Itu tidak bisa dilepaskan, artinya Jatim terbawa juga. Dalam banyak hal, saya rasa publik sama-sama tahu ya,” tandas Dekan FISIP UINSA itu.

Seperti diketahui, pertemuan tertutup antara Hasto Kristiyanto dengan Khofifah dan  Eri Cahyadi digelar sehari setelah Hasto ‘menyerang’ Emil Dardak dengan menyindir tidak seberapa kenal dengan Wakil Gubernur Jatim tersebut.

Pertemuan ini, sekaligus serangan kedua Hasto, setelah pada 15 Oktober 2022 menyebut hubungan kepala daerah PDIP dengan Emil tak berjalan baik. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.