SURABAYA, PETISI.CO – Pilkada serentak 2020 diharapkan berlangsung aman dan lancar. Menjaga kondusifitas itu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Timur, menggelar dialog di Hotel, Kampi, pada Kamis (5/3/2020). Dalam pesta demokrasi peran media dan wartawan sangat penting bahkan seringkali menentukan arah opini publik dalam iklim demokrasi saat ini.
Ainur Rohiem, Ketua PWI Jatim, dalam sambutannya mengatakan ada tiga peran media yang bisa menjadi bahasan dan sering terlihat di lapangan selama ini, seiring perkembangan kualitas demokrasi Indonesia.
“Bisa berperan sebagai marketplace idea politic, watch dog, dan sebagai aktor,” ujar Pak Air, biasa disapa.
Sebagai market place idea politik, pers atau media dapat memfungsikan diri menjadi penyuara ide – ide politik dan suara kepentingan politik partai tertentu.
Kedua sebagai anjing pengawas, media atau hanya sekadar mengawasi. Sedangkan peran aktor, media pers bisa memfungsikan diri sebagai aktor atau berperan menentukan dalam proses politik di beberapa pesta demokrasi.
Ketiga peran inilah yang harus dicermati bersama, sejauh mana bisa mendorong kualitas demokrasi yang paling baik, mengingat kondisi masyarakat Indonesia terutama di Jatim masih sangat rendah nilai IPM nya.
“Saya kira tahun kemarin IPM masih di bawah 70. Apa benar Pak Wagub,” ujar Pak Air, yang langsung dikoreksi Wagub saat ini IPM Jatim, sudah di atas 70.
Acara seminar politik PWI ini dihadiri oleh Machfud Arifin mantan Kapolda Jatim yang mencalonkan diri didukung enam partai, bakal calon Independent Yasin-Gunawan, Wabup Gresik Moch Qosim, Ketua KPU Provinsi Jatim, Choirul Anam, Ketua Banwaslu Jatim, Moh Amin. Seminar dibuka resmi oleh Wakil Gubernur Jatim, Emil Lestianto Dardak, mewakili Gubernur Khofifah. (kim)
