Pokmas Surangganti Usulkan Normalisasi Dam Kedung Tuno Aliran Saluran Sungai Batih

oleh -47 Dilihat
oleh
Pengurus Pokmas Surangganti bersama LSM Yasra Siar Dinamika Indonesia saat berada di kediamannya Anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi Fraksi PPP, H Ali Sahroni.

BANYUWANGI, PETISI.CO  – Aspirasi masyarakat Dusun Krajan, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi untuk mengusulkan adanya normalisasi Dam Kedung Tuno daerah aliran saluran sungai batih melalui Kelompok Masyarakat (Pokmas) Surangganti rencananya akan terealisasi dalam minggu depan.

Seperti disampaikan Ketua Pokmas Surangganti, Supriyadi SE, didampingi sekretarisnya, Ahmad Ziad Zabadi SPd, saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa Dam Kedung Tuno bertahun-tahun mengalami banjir disaat musim penghujan hingga meluap ke jalan aspal dan sejumlah areal persawahan yang berada di sebelah utara aliran sungai terendam air.

Anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi Fraksi PPP, H Ali Sahroni

“Disetiap musim penghujan, masyarakat selalu was – was dan khawatir air yang menampung di sepanjang Dam Kedung Tuno meluap. Musim penghujan mengakibatkan adanya penumpukan matrial hingga terjadi pendangkalan dan penyempitan aliran sungai. Tapi, Alhamdulillah dalam waktu dekat usulan dari Pokmas bisa terealisasi sebagaimana yang menjadi harapan masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, hal ini tidak terlepas dari dukungan dari tokoh masyarakat Desa Gladag sekaligus Pembina Pokmas yang saat ini juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi Fraksi PPP, H Ali  Sahroni, yang  selalu mendukung apa yang diinginkan warga masyarakat.

Dia merasa senang karena usulan kelompok masyarakat yang sudah diusulkan direspon positif oleh Dinas PU Pengairan Banyuwangi, yang mana akan terealisasi dalam minggu ini.

Aliran sungai yang akan dinormalisasi

“Dalam usulan normalisasi ini, kita juga didampingi oleh LSM Yasra Siar Dinamika Indonesia yang selalu intens memperjuangkan utuk kepentingan masyarakat. Aliran sungai bisa kembali lancar dan bisa menjaga saluran air untuk dimanfaatkan masyarakat umum secara maksimal. Kedepannya, bisa menjadi destinasi wisata yang berorientasi pada peningkatan perekonomian masyarakat sekitarnya,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum Yasra Siar Dinamika Indonesia, Ahmad Nehro Jaeni SP juga menyampaikan, kegiatan normalisasi ini merupakan langkah awal untuk meminimalisir terjadinya banjir. Setelah normalisasi sepanjang aliran sungai sudah dilakukan, diharapkan aliran air disaat musim penghujan bisa kembali lancar.(tyo)