Potensi Kerjasama Industri Perfilman di Cape Town, Tudiono: Ada Kedekatan Sejarah dan Budaya

oleh -741 Dilihat
oleh
Konjen Tudiono (kanan) memberi cendera mata kepada CEO CTFS Mogamat Makkie Slamong

CAPE TOWN, PETISI.CO – Dalam rangka memperkuat hubungan dan kerjasama bilateral di bidang ekonomi sosial budaya, khususnya industri perfilman, Konjen RI Cape Town Tudiono,  beserta sejumlah staff berkunjung ke Cape Town Films Studio (CTFS),  Rabu (20/9/2023).

“CTFS adalah salah satu dari top ten kompleks studio terbaik di dunia. CTFS berjarak sekitar 30 km dari pusat Cape Town, dengan area seluas 200 hektar,” ujar Tudiono kepada petisi.co.

Dalam kunjungan tersebut Konjen RI diterima CEO CTFS Mogamat Makkie Slamong.

Sementara, Mogamat Makkie Slamong menyampaikan, bahwa CTFS didirikan pada Mei 2010, sebagai kompleks studio film berteknologi tinggi yang dirancang khusus, dan merupakan yang pertama di Afrika. CTFS menjadi tempat pembuatan banyak iklan dan film yang tidak hanya dari Afrika Selatan, namun juga dari seluruh dunia.

Foto bersama

CTFS telah memproduksi lebih dari 150 film, diantaranya film terkenal seperti Dredd, Chronicle, Labyrinth, Tomb Raider, Monster Hunter, Deep Blue Sea 2 & 3, Mad Max Fury: Road, termasuk 99% dari pembuatan film One Piece dilakukan di CTFS.

Mengisahkan pengalaman berinteraksi dengan insan film Indonesia, CTFS menginfokan bahwa di sela-sela penyelenggaraan Cape Town Film and Market Festival 2018, pihaknya menerima kunjungan artis Indonesia Maudy Kusnaedy dan sutradara E. Robby Soediskam. Di samping itu pembuatan film Warrior season 3 yang antara lain dibintangi Joe Taslim juga dilakukan di CTFS.

Dalam perbincangan dengan Konjen RI antara lain dibahas potensi kerja sama industri film Indonesia – Afrika Selatan, di mana kedekatan sejarah dengan datangnya orang-orang dari Indonesia semasa koloni VoC yang merupakan leluhur komunitas Cape Malay. Topik itu sendiri secara khusus juga dapat diangkat dalam produksi film.

Ditambah lagi, Indonesia yang sangat mendukung perkembangan ekonomi kreatif, termasuk industri film dan bidang terkait lainnya.

Konjen Tudiono foto di depan gedung Cape Town Films Studio

Sementara CTFS memiliki fasilitas dan skill yang telah diakui dunia, namun mereka juga mengakui keunggulan Indonesia khususnya yang terkait dengan art. CTFS juga sempat menyinggung mengenai industri animasi, di mana hal tersebut dapat menjadi bidang yang dijajaki untuk kerja sama.

Konjen RI mengundang CEO CTFS ke acara Pasar Rakyat Indonesia yang akan dilaksanakan di pelataran KJRI Cape Town pada 14 Oktober 2023. Pasar Rakyat yang banyak menampilkan berbagai makanan dan jajan pasar khas Indonesia juga akan dimerihkan oleh 2 penyanyi populer tanah air yaitu Rara Lida dan Hari.

Konjen Tudiono juga harapkan dukungan dari CEO CTFS berkenaan dengan rencana KJRI Cape Town menyelenggarakan Festival Film di Cape Town tahun 2024.

CEO CTFS nampak sangat antusias untuk menjalin dan menjajagi kerjasama spesifik dengan mitra Indonesia, terutama dengan memperhatikan kedekatan sejarah dan budaya Cape Town  Afsel dengan Indonesia.

Makkie sendiri bangga masih memiliki hubungan darah dengan Indonesia khususnya Sleman yang menjadi nama keluarganya “Slemong”.(kip)

No More Posts Available.

No more pages to load.