PPD Jatim Dukung Pemerintah Kendalikan Harga dan Pasokan Daging

oleh -51 Dilihat
oleh
Diskusi Perkumpulan Pedagang Daging (PPD) Jatim, digelar di rumah makan Prima Rasa
Perangi Daging Import

SURABAYA, PETISI.CO – Menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 H, pasokan daging sapi menjadi amat penting. Biasanya pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri harga daging merangkak naik tanpa terkendali.

Hal ini terjadi karena besarnya permintaan masyarakat akan kebutuhan daging sapi serta kurangnya pasokan.

Permasalahan ini menjadi pembahasan dalam diskusi yang dilakukan oleh Perkumpulan Pedagang Daging (PPD) Jatim, yang digelar di rumah makan Prima Rasa jalan A. Yani Surabaya, Kamis(19/03/20).

Dalam diskusi tersebut, H. Dondik AS selaku Ketua PPD Jatim  mengatakan, bahwa di Jawa Timur ketersediaan sapi lokal cukup dan harga juga terjangkau, namun stock sapi lokal dirasa berkurang.

Saat ini kendala yang dihadapi para peternak lokal adalah menjamurnya daging import dipasaran.Dalam menstabilkan harga dan pasokan PPD Jatim siap mendukung Pemerintah.

“Kita yang tergabung dalam PPD Jatim ini, bukan pengusaha dari pedagang daging import,tapi kenapa kita juga menjual daging import, karena memang pasar mengharuskan seperti ini, buka hanya di Jatim saja di daerah lain juga terjadi seperti ini.Tapi anehnya yang di Jatim ini, kita dikatakan ilegal kalau kita menjual daging import,” ucap Dondik.

Sementara itu Yuliani dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menerangkan, bahwa sampai saat ini kami belum lakukan import daging, karena stock daging lokal di Jatim surplus.

Yang di izinkan dagin eks import masuk di Jatim hanya untuk kebutuhan  industri yang sifatnya khusus.Yang jelas nanti menjelang romadhon dan hari raya Idul Fitri tahun ini masih aman.

“Kami juga nanti akan menerapkan larangan daging kerbau dan daging beku import, hal itu dilakukan untuk melindungi para peternak lokal yang saat ini berjumlah kurang lebih 5000 orang,” tutur Yuliani.

Dalam diskusi itu pun Disperindag Jawa Timur Tri Subiyantoro menyampaikan untuk persediaan daging sapi sudah tercukupi dari peternak lokal, kalaupun dipasaran di jumpai ada daging beku import itu karena oknum tertentu.

“Kebijakan Pemprov Jatim sudah jelas bahwa kita melarang beredarnya daging kerbau dan daging beku import, kecuali untuk kebutuhan industri yang bersifat khusus,” terang Tri.

Pemerintah saat ini berharap bisa memaksimalkan potensi ternak di Jawa Timur yang menunjang stabilitas harga dan pasokan daging lokal.(try/inul)