Prinsip Sukses Jhonny Thio Doran: Tak Ada Kata Gagal

oleh -66 Dilihat
oleh
CEO Doran Group & JETE Indonesia, Jhonny Thio Doran.

SURABAYA, PETISI.CO – Jhonny Thio Doran meraih kesuksesan di usia muda. Namun siapa sangka, jika pengusaha Wearable Gadget & Accessories merek-merek ternama ini sempat melewati masa-masa perjuangan di sebuah kamar kos berukuran 1,5 x 4 meter.

Dijumpai di ruang kerjanya, Jhonny menceritakan awal mula ia membangun kerajaan bisnis pada tahun 2008 silam. “Saya memulai usaha dari kamar kos-kosan berukuran 1,5 x 4 meter,” kata Jhonny, Selasa (1/12/2020).

Saat itu, ia berjualan secara online melalui platform Kaskus. Karena terganjal modal, CEO dari Doran Group & JETE Indonesia itu, memulai dengan menjadi dropshipper jam tangan murah. Selain berjualan jam, Jhonny juga mengerjakan beberapa project pembuatan website dari klien.

Prospek penjualan jam tangan tersebut cukup bagus. Awalnya ia tak memiliki stok sama sekali. Namun, lambat laun terkumpul modal yang dapat digunakan untuk memulai usaha penjualan casing handphone. “Saat itu sangat booming dengan handphone Blackberry,” kenangnya.

Upaya tersebut membuahkan hasil. Pelan tapi pasti. Bisnisnya kian melesat. Kini, Jhonny fokus mengembangkan usaha di bidang Wearable Gadget & Accessories yang membawa brand JETE, Garmin, Samsung Wearable, DJI, Gopro, Sandisk, Logitech.

Ia menyadari tak semudah membalik telapak tangan menggapai kesuksesan. Pria kelahiran Samarinda, 18 Juni 1986 tersebut, juga sempat melewati masa-masa yang tak mudah. Hal itu dianggapnya sebagai rintangan yang harus ditaklukkan.

Di sisi lain, banyak pelajaran hidup ia temui dari sekeliling. Bahkan, sebuah pengalaman tak terlupakan yang mengantarnya menuju kesuksesan. Perjalanan seorang rekan yang juga pernah menduduki posisi general manager di perusahaan miliknya.

Takdir berkata lain. Pada tahun 2019, temannya tersebut mengidap penyakit dan harus menghadap ke Sang Pencipta. “Nama beliau adalah Dicky Ibrahim. Beliau sangat berjasa kepada saya dan perusahaan. Tanpa beliau, tidak ada Doran di hari ini,” tandasnya.

Setelah usahanya makin moncer, pada suatu titik, Jhonny merasakan kejenuhan karena terus berada dalam ruangan kantor. Ia ingin bersosialisasi serta melebarkan jaringan melalui organisasi.

Akhirnya, ia memutuskan untuk bergabung bersama Junior Chamber Indonesia (JCI) East Java pada tahun 2016 dengan tujuan menambah relasi dan networking. “Saya melihat organisasi JCI East Java ini sangat positif,” ucapnya.

Di JCI, Jhonny banyak belajar tentang leadership & make a real impactful project. “Bagi saya, belajar adalah dengan cara aktif berpartisipasi dan berkarya, karena itu saya menyanggupi untuk menjadi ketua dari organisasi ini,” ucap Jhonny yang kini didaulat menjadi President JCI East Java.

Langkah demi langkah telah mengantar Jhonny Thio Doran menuju karpet merah kesuksesan. Namun baginya, sukses ternyata tak melulu soal materi dan uang. “Bagi saya, kesuksesan harus sesuai dengan 4 prioritas hidup saya. Yakni kesehatan, keluarga, kerja dan komunitas,” ujarnya.

Lantas, adakah cita-cita atau target yang belum terwujud bahkan tertunda tahun ini karena pandemi? Jhonny tersenyum ringan. Ia ingin membawa membawa keluarganya melancong dan selebihnya menyesuaikan diri dalam situasi pandemi ini.

Survive di tengah pandemi adalah keniscayaan. Sebagai seorang pebisnis, Jhonny melihat tidak ada tantangan yang tidak dapat dilewati. Bila terjadi pandemi, ia justru semakin terpacu untuk semangat belajar, tidak malah membuatnya loyo dan menyerah.

Selain itu, Jhonny juga memiliki lima prinsip yang selalu menjadi pegangan. Disiplin belajar dan bekerja keras setiap hari tanpa mengeluh, komitmen terhadap target dan hal-hal kecil yang sudah ditargetkan tanpa kompromi, konsisten untuk terus berkarya.

Walau belum ada hasil, tetap lakukan terus, karena ia meyakini hasil itu pasti dalam genggaman. Selanjutnya take action, tidak kebanyakan teori. Bila gagal, coba lagi. Karena baginya tidak ada kata gagal, yang ada adalah sukses atau belajar.

Terakhir, prinsip sabar menunggu hasil. Kebanyakan orang jika sudah gagal lima kali tak akan mau mencoba lagi. “Harus sabar. Coba terus sampai ada hasil, tapi tentu dengan cara-cara yang baru, jangan pakai cara yang sama, nanti percuma,” tuntasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.