Program Zero Stunting dan Kematian Ibu-Anak Jadi Fokus Pemkot Surabaya

oleh -113 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat bertukar cinderamata bersama Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo di Balai Kota Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Upaya mengurangi pertumbuhan angka stunting pada bayi dan kematian ibu-anak merupakan target besar yang saat ini menjadi program penting Pemkot Surabaya. Bahkan, wacana Surabaya zero stunting dan kematian ibu-anak juga diusahakan untuk terealisasi.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, hal tersebut dilakukan lantaran untuk mendukung program dari Presiden Joko Widodo.

“Seperti yang disampaikan Presiden untuk menurunkan angka stunting dan kematian ibu dan anak. Jadi, kami tidak hanya ingin menurunkan, tapi kami harus zero,” kata Eri saat menggelar pertemuan bersama Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Hasto Wardoyo, di Balai Kota Surabaya, Jumat (12/3/2021).

Eri menjelaskan, selama ini pemkot sudah rutin memberikan program pendampingan untuk mengatasi permasalahan angka stunting, sekaligus angka kematian ibu dan anak.

“Jadi, kader-kader dan ibu-ibu PKK yang akan kita gerakkan ke depannya untuk mendampingi ibu-ibu hamil,” jelasnya.

Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu memastikan bahwa segala bentuk arahan pihak BKKBN akan menjadi acuan Pemkot Surabaya. “Kami berharap bisa menjadi satu bagian antara Pemkot Surabaya dengan BKKBN. Tentunya dengan arahan dan bimbingan dari BKKBN,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo mengapresiasi wacana penerapan Surabaya zero stunting.

Hasto pun mengaku, selama ini ia sudah bertemu dengan banyak kepala daerah di seluruh wilayah Indonesia. Namun, baru kali ini dirinya mendengar gagasan program zero stunting dan kematian ibu.

“Baru Pak Wali Kota Surabaya ini yang mengatakan seperti itu. Yang lainnya banyak yang merasa berat untuk mengatakan zero kematian ibu,” kata Hasto.

Kemudian kata dia, pendampingan kepada ibu hamil oleh kader dan PKK yang di Kota Surabaya sendiri memiliki kesamaan dengan program yang sudah tersusun di Pemerintah Pusat.

“Ternyata apa yang disampaikan oleh Pak Wali sama dengan yang sudah saya susun di pusat, bahwa kader dan PKK yang akan menjadi pendamping utama ibu hamil,” ungkapnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.