Proyek Plengsengan Afvour Wilayut Desa Anggaswangi Rp 369,4 Juta, Diduga Abaikan Teknis

oleh -80 Dilihat
oleh
Proyek Plengsengan Afvour Wilayut Desa Anggaswangi Rp 369,4 Juta, Diduga Abaikan Teknis

SIDOARJO, PETISI.CO – Bisa dipastikan, jika pengerjaan suatu proyek yang mengabaikan teknis, tak lama kondisinya bakal kritis

Proyek yang ditengarai digarap tak mengindahkan teknis itu pekerjaan konstruksi di bidang pengairan yang digelar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo. Yakni, proyek plengsengan afvour Wilayut Desa Anggaswangi Kecamatan Sukodono senilai Rp369,4 juta (APBD 2018).

Pantauan Petisi.co di lokasi, pemasangan pondasi batu kali pada galian tampak janggal, karena pada galian itu masih terlihat genangan. Sepertinya, para pekerja tidak maksimal menguras genangannya.

Selain itu, saat pemasangan batu kali, rupanya para pekerja menggunakan adukan semen dan pasir yang dikerjakan secara manual.

Molen tidak difungsikan dan ditempatkan di pelataran hunian warga tak jauh dari afvoer Wilayut sejak awal pelaksanaan

Sementara, peralatan untuk pengadukan atau molen tidak digunakan. Padahal, peralatan itu ada, tapi terkesan hanya sebagai pajangan.

“Molen tidak difungsikan dan ditempatkan di pelataran hunian warga tak jauh dari afvoer Wilayut sejak awal pelaksanaan,” kata seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (20/10/2018).

LSM PADI Korwil Sidoarjo, Hadi Martono berpendapat, bila plengsengan itu pemasangan pondasinya kurang kuat, apalagi masih ada genangan pada galian. Dipastikan dalam waktu tak lama, plengsengan itu bakal ambrol.

“Pemasangan pondasi itu sepertinya dipaksakan, karena genangan pada galian tak dikuras hingga bersih. Terlebih, bangun pondasinya tak kuat dan pemasangan batunya menggunakan adukan semen dan pasir tidak merata. Karena terkikis air, lambat laun plengsengan itu akan ambrol. Mereka lakukan itu hanya kejar waktu, bukan mementingkan kualitas pekerjaan,” tandasnya pada Petisi.co, Minggu (21/10/2018).

Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, Kepala Dinas PUPR Sidoarjo, Sigit Setyawan melalui Kabid Pembangunan dan Bina Manfaat Air, Bambang TM belum bisa dikonfirmasi. (wachid)