Pusaka Kabupaten Tulungagung Tombak Kanjeng Kyai Upas Dijamas

oleh -123 Dilihat
oleh
Pusaka Kabupaten Tulungagung Tombak Kanjeng Kyai Upas Dijamas

TULUNGAGUNG, PETISI.CO – Pusaka Kabupaten Tulungagung yang berupa Tombak bernama Kanjeng Kyai Upas diyakini masih memiliki daya magis dan bertuah.

Ritual/upacara adatnya Jamasan/Siraman Pusaka Kabupaten, Tombak Kanjeng Kyai Upas  merupakan agenda rutin yang setiap tahun diadakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Acara Ritual/upacara adat Jamasan diselenggarakan di halaman kantor Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Kelurahan Kepatihan Tulungagung, Jumat (13/9/2019).

Upacara adat Jamasan diselenggarakan di halaman kantor Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan

Serangkaian acara ritual jamasan Pusaka Kabupaten ini sebelumya dilakukan malam tirakatan oleh sesepuh tokoh masyarakat dan warga Kelurahan Kepatihan dan dilanjutkan pagelaran wayang kulit semalam suntuk pada malam harinya.

Hadir di acara jamasan Pusaka tersebut Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo MM, Forkopimda, Kadisbudpar Tulungagung, Camat, Keluarga Pringgo Kusuman serta tokoh Agama dan tokoh masyarakat.

“Salah satu tujuan kegiatan Jamasan Pusaka Kyai Upas ini adalah  untuk pengembangan nilai nilai tradisi budaya leluhur yang adiluhung serta untuk pemajuan kebudayaan,” tutur Heru Susanto Kadisbudpar Tulungagung.

Sedang, Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo mengatakan, upacara adat jamasan Pusaka Kyai Upas digelar setiap tahunnya.

Ia juga menjelaskan, awalnya dilaksanakan di “Bale Kanjengan” kemudian pihak ahli waris menyerahkan ke Pemkab Tulungagung untuk dikelola/diuri-uri sebagai warisan budaya Tulungagung.

“Tempo dulu, pusaka ini adalah milik Bupati Pringgo Kusuma, dan pusaka ini adalah milik keluarga Pringgo Kusuman,” kata Bupati Maryoto Birowo.

Bupati Maryoto Birowo meneruskan, bahwa prosesi jamasan Kyai Upas ini tiap tahun dilaksanakan setelah tanggal 10 Suro pada penanggalan Jawa.

“Ritual ini sebagai ungkapan rasa syukur pada Tuhan dan sekaligus sebagai permohonan dan harapan agar di masa-masa mendatang masyarakat Tulungagung terhindar dari segala malapetaka,” pungkasnya.(par)