Rahmat Allah Pembuka Pintu Surga

oleh -184 Dilihat
oleh

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan hambaNya untuk memperbanyak amal shalih sehingga ia masuk ke dalam surga. Bukan semata-mata amal shalih yang memasukkan seseorang ke dalam surga, namun yang memasukkan seseorang ke dalam surga adalah rahmat Allah.

Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Seseorang tidak akan masuk surga karena amalnya” (HR. Bukhari 5673)

Adapun memperbanyak amal shalih adalah salah satu sebab turunnya rahmat Allah kepada hambaNya sehingga ia mejadi penghuni surga.

Allah Ta’ala berfirman: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu dan telah aku cukupkan nikmat-Ku bagimu dan telah aku ridhai islam sebagai agamamu”  (Q.S Al-Maidah: 3)

Termasuk kesempurnaan Islam adalah, Allah telah menjelaskan melalui RasulNya, seluruh perkara dalam agama, amalan apa yang mendatangkan rahmat. Dan sebaliknya, amalan seperti apa yang mendatangkan adzab dan menjauhkan seseorang dari rahmat Allah.

Tentu amat banyak amalan yang menjadi sebab masuk surga, namun  amalan penting yang banyak dilalaikan kaum muslimin saat ini yaitu mengucapkan syahadat dan mengamalkan konsekuensinya.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan ia mengetahui bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah, maka ia masuk surga.”  (HR. Muslim No. 43)

Yaitu mengetahui bahwa Allah satu-satunya zat yang berhak diibadahi sehingga haram hukumnya menyerahkan ibadah kepada selain Allah (syirik). Inilah konsekuensi dari syahadat yang hendaknya kita yakini dan amalkan. Ucapan adalah amalan yang ringan, tapi ia akan menjadi sia-sia jika hanya sampai di tenggorokan, tanpa memahami, meyakini dan mengamalkan konsekuensinya.

Ada 2 perincian tentang lafadz   Allah memasukkannya ke dalam surga :

Pertama, seseorang yang telah mengamalkan hadits ini, maka masuk surga dengan makna yang sempurna, tanpa didahului adzab jika telah menyempurnakan amalnya di dunia.

Kedua, seseorang yang telah mengamalkan hadits ini sehingga ia masuk surga setelah di dahului adzab sesuai dengan kadar dosa yang telah ia lakukan.

Mengamalkan syahadat adalah keharusan, jika mengamalkannya akan menjadi jalan menuju surga. Maka sebaliknya, tidak mengamalkan konsekuensi syahadat dengan melakukan kesyirikan akan menjerumuskannya ke dalam neraka bahkan ia menjadi penghuni neraka yang kekal di dalamnya.

Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. An-Nisa’: 48)

Allah akan mengampuni seluruh dosa hamba-Nya dengan rahmat-Nya bagi siapa saja yang Allah kehendaki. Adapun dosa syirik (menyekutukan Allah) tidak akan diampuni sampai hamba tersebut bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha.

Oleh karena itu, bersyahadat dan mengamalkan konsekuensinya dengan bertauhid dan menjauhi kesyirikan adalah syarat mutlak bagi siapa yang menginginkan surga. baik sebelumnya ia ‘dibersihkan’ terlebih dahulu dosanya atau masuk surga secara langsung dengan rahmat Allah.

fimdalimunthe55@gmail.com

No More Posts Available.

No more pages to load.